RePod Episode #1 - 5 Pelajaran Karir dari Alumni Leluhur RevoU

Rangkuman Podcast:

Kalau kamu cuma punya beberapa menit untuk belajar dari Teo (Head of Experimentation - Growth di RevoU) dan Riri (Special Project Manager - Community di RevoU), ini 5 hal utama yang bisa kamu ambil dari obrolan RevoU dengan Teo dan Riri.

1. Berani eksperimen berdasarkan data. Data bisa memvalidasi hipotesis eksperimen. Apakah hasilnya signifikan? Perlu dikembangkan atau harus dihentikan?
2. Gunakan pendekatan analitikal, tapi tetap fleksibel. Karena dalam konsep experimentation growth, semakin cepat dan fleksibel dalam melakukan eksperimen, growth-nya bisa semakin cepat.
3. Punya keinginan kuat untuk belajar. Baik dari buku, ikut course, training, conference, sampai ngobrol dengan orang lain.
4. Belajar peduli dengan team. Ketika jadi Manager, it's not all about you again. But it's about your team, your customer.
5. Jangan pendam masalah sendiri. Penting untuk anggota team tau apa yang udah bagus dan masih kurang, supaya team bisa berkembang.

Di 8 Mei 2023 kemarin, kita smpat ngobrol sama 2 alumni leluhur RevoU dari Batch 1—Teo dan Riri—di RevoU Podcast

Buat kamu yang kenal RevoU dari ads, pernah join RevoU Mini Course, atau bahkan udah denger soal RevoU Community, Teo dan Riri adalah 2 orang berjasa di baliknya!

‍

Sekilas tentang Teo Hogy Wijaya (Teo), ia juga alumni RevoU Batch 1 dan staff kelima #005 di RevoU! Teo memulai karirnya di RevoU tahun 2020 sebagai Senior Growth Executive dan sekarang menjadi Head of Experimentation - Growth.

Sekilas tentang Nur Fajriah Syukri (Riri), ia adalah alumni RevoU Batch 1 (November 2019 - Maret 2020) dan staff kedua #002 di RevoU, loh! Riri memulai karirnya di RevoU tahun 2019 sebagai Content Marketing Executive dan sekarang menjadi Special Project Manager di Community.

Perjalanan karir Teo dan Riri dari entry-level menuju manager memberikan banyak insights, khususnya tentang eksperimen dan inovasi.

Berikut pelajaran karir Teo dan Riri yang bisa kamu jadikan inspirasi!

‍

Pelajaran #1 - Berani eksperimen berdasarkan data

"Khususnya di startup, eksperimen itu sesuatu yang harus, udah bukan lagi bagus untuk ada. That’s one of the thing yang dibutuhkan supaya kita bisa tetap inovasi terus scale,” Riri.

‍

‍

Ini langkah-langkah Riri membuat inovasi:

• Pahami objective/goal yang mau dicapai, biasanya dikasih tau sama Manager
• Research di internet. Apa yang dilakuin sama perusahaan-perusahaan Indonesia dan luar negeri untuk mencapai goal yang sama?
• Filter, mana yang sesuai sama objective dan karakteristik perusahaan
• Adjust ide sesuai dengan karakter perusahaan
• Ajukan ide ke Manager. Prioritas: lowest hanging fruit (effort kecil, impact yang didapat paling besar)

Tambahan dari Teo, inovasi bisa tetap ada karena ketika melakukan eksperimen yang didukung sama data dan analytical. Dari data, kita bisa memvalidasi suatu hipotesis. Apakah suatu eksperimen itu signifikan? Bisa dikembangkan (scale up) atau harus dihentikan (kill)?

‍

Pelajaran #2 - Gunakan pendekatan analitikal, tapi tetap fleksibel

“Be analytical, but also flexible approachnya supaya bisa cepet. Karena konsep experimentation growth sendiri adalah makin cepet kita eksperimen hal yang lain, makin cepet growthnya,” Teo.

Ketika membuat inovasi, Teo juga melakukan pendekatan berikut.

• Pahami problem statement yang mau diselesaikan
• List asumsi/hipotesis solusi untuk menyelesaikan problem statement
• Gauge ide-ide yang ada. Gimana effort, impact, dan faktor-faktor lainnya
• Research ide supaya bisa dieksekusi dan buat projection tentang impact dan resikonya.
• Diskusi dengan Manager, lalu eksekusi ide
• Analisis performa setelah eksekusi menggunakan data yang cukup.
  
  Dari analisis tersebut, bisa ditentukan langkah selanjutnya untuk ide tersebut:
  #1 Scale up, mengembangkan ke skala yang lebih besar. Dilakukan kalau resultnya udah bagus.
  #2 Iterate, memperpanjang periode eksperimen dan tetap improve. Dilakukan kalau masih belum bisa mengambil kesimpulan secara statistik.
  #3 Kill, menghentikan. Dilakukan kalau hasilnya tidak signifikan atau resikonya terlalu besar.

‍

Pelajaran #3 - Punya keinginan kuat untuk belajar

“Keinginan untuk belajar, itu yang paling penting. Karena kalau only surrounding yourself with people yang jago-jago tapi kamunya sendiri gak mau belajar, itu percuma," Teo.

Teo lebih suka belajar dari interaksi dengan orang lain. Misalnya, ketika berinteraksi dengan Managernya, Teo akan bertanya tentang 1) Strength & weaknessnya, 2) Cara latih skill supaya bisa eksekusi dengan baik.

Selain itu, ia juga mengikuti conference, training, dan course!

Nah, menurut Teo, salah satu kunci untuk belajar adalah punya keinginan untuk belajar dan gak merasa besar. Always position yourself as an empty glass.

Pelajaran #4 - Belajar peduli dengan team

Ketika ditanya soal advice for first-time managers, Riri dengan yakin bilang “It’s not all about you,”

“Ini udah bukan lagi tentang aku. Tapi, it’s all about the people. It’s all about the customer. It’s all about my team. Gimana caranya biar kita bisa sama-sama bisa mengerjakan project yang ada, menyelesaikan masalah yang ada,” Riri.

‍

Pelajaran #5 - Jangan pendam masalah sendiri

Salah satu tips nurture team untuk bisa berkembang yang diberikan Teo adalah jangan pendam masalah sendiri.

“Kalau misalnya kita dan team menemukan masalah, jangan di-keep sendiri. Harus ngomong ke mereka, kurangnya dimana dan harus diperbaiki supaya bisa belajar dari kesalahan mereka," Teo.

Selain itu, highlight juga apa yang udah bagus di mereka!

Menurut Teo, penting untuk team tau apa yang kurang dan apa yang bagus di diri mereka supaya bisa dikembangin.

‍

Nah, itu dia 5 pelajaran karir Teo dan Riri yang bisa kamu terapin di jenjang karier apapun.

Kamu juga bisa dengar perjalanan karir Teo dan Riri secara lengkap di RevoU Podcast. Tersedia di Youtube dan Spotify, loh!

Semangat ya, buat kamu yang lagi meniti karir! 💪