White Paper
White paper dalam marketing adalah dokumen informatif yang biasanya dipublikasikan oleh perusahaan untuk menyoroti pengetahuan mereka tentang masalah tertentu, menunjukkan bagaimana perusahaan memecahkan masalah-masalah tersebut.
digital-marketer
Definisi White Paper dalam Marketing

White paper dalam marketing adalah dokumen informatif yang biasanya dipublikasikan oleh perusahaan untuk menyoroti pengetahuan mereka tentang masalah tertentu, menunjukkan bagaimana perusahaan memecahkan masalah-masalah tersebut.
Dokumen ini dipakai sebagai tool marketing untuk mengedukasi target audiens tentang produk atau layanan tertentu, sambil memberikan bukti mendalam dan argumentasi yang mendukung kegunaan dari solusi yang ditawarkan. White paper sering kali bersifat mendalam, didukung oleh penelitian dan data komprehensif, bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata pembaca.
Manfaat White Paper
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa manfaat white paper dalam marketing:
- Meningkatkan kredibilitas: white paper membantu perusahaan membangun otoritas di industri dengan menyajikan penelitian mendalam dan analisis tentang topik yang spesifik. Hal ini menunjukkan keahlian dan pengetahuan mendalam yang dimiliki perusahaan.
- Meningkatkan brand awareness: dengan menyediakan konten yang bernilai dan informatif, white paper meningkatkan kesadaran akan brand dan solusi yang ditawarkan perusahaan kepada para pembaca.
- Lead generation: white paper sering dimanfaatkan sebagai tool untuk mengumpulkan informasi kontak dari calon pelanggan yang tertarik dengan topik atau masalah yang dibahas, dapat dimanfaatkan untuk strategi marketing lebih lanjut.
- Mendorong keputusan pembelian: informasi yang disediakan dalam white paper dapat membantu pembaca memahami dan mengatasi masalah mereka, memengaruhi dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Tipe White Paper
Zapier menjelaskan tiga tipe white paper dalam marketing, yaitu:
#1 Numbered list white paper
Jenis white paper ini menyajikan informasi dalam format lists yang mudah diikuti, biasanya dengan judul seperti "5 Cara untuk Meningkatkan Efisiensi dalam Project Management" atau "10 Tips untuk Meningkatkan Ranking di Google". Format ini sangat efektif untuk menarik perhatian pembaca karena mudah dicerna dan langsung menunjukkan nilai praktis dari isi dokumen.
#2 Problem/solution white paper
Tipe ini berfokus pada identifikasi masalah spesifik yang dihadapi target audiens, kemudian menawarkan solusi yang jelas dan terperinci.
White paper problem/solution membantu memposisikan perusahaan sebagai pemikir yang solutif dan sebagai “thought leader” dalam industri tertentu, dengan menawarkan pendekatan baru atau inovatif untuk mengatasi masalah tersebut.
#3 Backgrounder
Jenis ini didesain untuk memberikan detail teknis atau informasi mendalam tentang produk atau teknologi tertentu.
Backgrounder cocok untuk audiens yang sudah memiliki pemahaman dasar tentang topik dan mencari data lebih lanjut sebelum melakukan keputusan pembelian. Ini efektif untuk memperkuat kepercayaan dan memberikan validasi produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis.
Siapa yang Menggunakan White Paper?
White paper digunakan oleh berbagai pihak yang mencakup:
- Perusahaan teknologi: perusahaan teknologi sering menggunakan white paper untuk menjelaskan teknologi kompleks atau inovasi baru yang mereka kembangkan. Ini membantu mengkomunikasikan nilai dan aplikasi praktis dari produk kepada potensial pelanggan atau investor.
- Perusahaan konsultan: perusahaan konsultan menggunakan white paper untuk menunjukkan keahlian dan pemahaman mendalam tentang industri tertentu atau masalah yang dihadapi klien. Hal ini efektif untuk membangun kepercayaan dan otoritas di mata klien potensial.
- Startup dan bisnis baru: startup memanfaatkan white paper untuk menarik perhatian, mengedukasi pasar tentang produk atau layanan baru, dan membedakan diri dari pesaing. Ini adalah cara efektif untuk mengkomunikasikan inovasi dan nilai tambah yang ditawarkan.
- Perusahaan farmasi dan bioteknologi: perusahaan farmasi menerbitkan white paper untuk menjelaskan hasil riset atau kemajuan dalam pengembangan obat dan terapi baru. Dokumen-dokumen ini targetnya adalah stakeholder industri, termasuk researcher, praktisi kesehatan, dan regulator.
- Organisasi nirlaba dan lembaga pemerintahan: organisasi nirlaba memanfaatkan white paper untuk memengaruhi kebijakan publik, menyebarkan kesadaran tentang isu-isu sosial, dan mengumpulkan dukungan untuk inisiatif tertentu.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana langkah membuat white paper?
Langkah membuat white paper meliputi:
- Tentukan tujuan: sebelum memulai, penting untuk mengetahui dengan jelas apa tujuan dari white paper ini. Apakah untuk mendidik pasar, menghasilkan leads, atau memposisikan perusahaan sebagai leader dalam industri tertentu?
- Lakukan penelitian mendalam: lakukan penelitian komprehensif untuk mengumpulkan data, statistik, dan informasi terkait yang akan mendukung isi white paper. Sumber bisa dari studi akademik, survei industri, atau wawancara dengan ahli.
- Tentukan target audiens: mengerti siapa target audiens dan apa kebutuhan serta keinginan mereka sangat penting untuk memastikan konten yang relevan dan menarik.
- Tulis outline: buat kerangka konten yang mengorganisasi alur argumen atau informasi secara logis. Outline membantu memastikan semua poin penting tercakup dan disajikan dengan efektif.
- Tulis konten: mulailah dengan penulisan draft awal, fokus pada penyampaian informasi dengan jelas dan persuasif. Gunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman target audiens dan hindari jargon yang tidak perlu.
- Desain dan format: desain white paper harus profesional dan mudah dibaca. Gunakan elemen visual seperti grafik, tabel, dan diagram untuk memecah teks dan memudahkan pemahaman.
- Review dan revisi: setelah draft selesai, lakukan review untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan informasi. Mintalah feedback dari kolega atau ahli di bidang tersebut lalu lakukan revisi sesuai kebutuhan.
- Publikasi dan promosi: jika white paper sudah selesai, publikasikan di platform yang sesuai dan promosikan melalui berbagai kanal seperti e-mail, media sosial, dan website perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.