Apa itu Business Analyst dan 6 Cara Menjadi Business Analyst
Business analyst adalah pekerjaan yang membantu bisnis menganalisis data secara mendalam untuk membuat keputusan bisnis terbaik. Berapa gajinya?
business-analyst
Hasna Latifatunnisa
Pekerjaan di bidang bisnis sangatlah luas.
Tak heran jika banyak orang masih sulit membedakan satu role dengan role lainnya.
Untuk memahami perbedaan berbagai role yang meng-handle business intelligence, business analytics, dan data analytics, kamu dapat mengunjungi artikel Apa itu Business Intelligence?.
Namun, di artikel kali ini kita akan fokus membahas apa itu business analyst dan bagaimana caranya kamu bisa terjun ke karir itu.
Apa itu Business Analyst?
Business analyst adalah pekerjaan yang membantu bisnis dalam meningkatkan proses, layanan, produk, dan software melalui data analysis. Mereka menggunakan data untuk menghadirkan wawasan/informasi bisnis sekaligus merekomendasikan perubahan dalam bisnis itu.
Apabila perusahaan berusaha meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, business analyst akan menjadi salah satu orang penting di baliknya. Role ini berperan sebagai penengah/jembatan antara IT dan bisnis untuk meningkatkan efisiensi, mulai dari proses kerja, produk, layanan, hingga software/tools yang dipakai.
Ranah pekerjaan business analyst termasuk ke dalam salah satu spesialisasi data analytics tapi khusus untuk operasional bisnis.
Ada beberapa pekerjaan lain yang relevan dengan pekerjaan business analyst. Mereka akan bekerja bersama atau bahkan beberapa perusahaan bisa saja mengganti title business analyst dengan title di bawah ini, meliputi:
- IT business analyst.
- Business intelligence analyst.
- Business systems analyst.
- Operations research analyst.
- Management analyst.
- Quality assurance engineer.
Contoh Business Analyst
Agar memahami lebih jauh tugas business analyst di ranah profesional, mari kita simak contoh business analyst di bawah ini.
Menentukan Perkiraan Harga Eceran
Bagi sebuah produk, menentukan harga produk yang tepat adalah salah satu keputusan penting untuk dibuat.
Sebagai seorang business analyst, kamu akan membangun sistem rekomendasi harga otomatis menggunakan kumpulan data. Setelahnya, kamu ditugaskan memberi saran harga masing-masing produk kepada perusahaan berdasarkan data yang sudah kamu peroleh.
Kamu akan menggunakan tool Exploratory Data Analysis dan menerapkan berbagai algoritma machine learning, seperti support vector machines dan neural networks.
Menganalisis Feedback Pelanggan
Sebagian besar perusahaan pasti membutuhkan feedback pelanggan. Feedback akan membuat perusahaan memahami perspektif pengguna dan mengetahui apa yang harus ditingkatkan dari produk mereka dengan tujuan menaikkan penjualan.
Feedback yang bersifat open-public atau bisa dilihat semua orang juga bisa membuat calon pelanggan lain termotivasi untuk membeli produk itu.
Seorang business analyst mengambil peran penting dalam analisis feedback pelanggan berkaitan dengan analisis ulasan produk yang tersedia di website e-commerce. Kamu akan mengerjakan data tekstual dan menerapkan metode pre-processing data, misalnya deteksi bahasa dan koreksi ejaan.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
Bagaimana Cara Menjadi Business Analyst?
#1 Pelajari Dasar-dasar Analisis Bisnis
Langkah pertama dalam setiap perjalanan karir adalah mengenalkan diri sendiri dengan posisi pekerjaan yang diinginkan sekaligus bidang yang berkaitan.
Hal dasar dalam analisis bisnis cukup sederhana: mengidentifikasi kebutuhan dan masalah bisnis lalu mengubahnya menjadi peluang untuk berkembang.
Untuk memulai karir business analyst dari nol, paling tidak kamu harus memahami dasar-dasar analisis bisnis berikut ini:
- Identifikasi kebutuhan bisnis dan mengubahnya menjadi peluang untuk pertumbuhan bisnis.
- Analisis pasar untuk peluang yang belum dimanfaatkan sebelumnya.
- Pemodelan data.
- Penganggaran dan perencanaan.
- Pengetahuan tentang strategi IT, komunikasi, supply chain, process management, dan banyak lainnya.
#2 Pertajam Skills-nya
Berikut beberapa skill yang harus dimiliki business analyst.
- Ketajaman bisnis – Pemahaman yang kuat tentang akuntansi, keuangan, dan prinsip-prinsip bisnis.
- Data analytics – Mengumpulkan, melacak, dan menganalisis performa metrik adalah aspek penting dari business analyst. Kamu perlu memiliki pemahaman yang baik tentang data analytics dan tools visualisasi, seperti Excel atau Tableau.
- Metodologi business analysis – Skill ini tergantung pada industri tempatmu bekerja. Namun, memahami metodologi tertentu, seperti six sigma, agile, dan lainnya dapat membantu memudahkan pekerjaanmu.
- Keahlian di industri terkait – Masing-masing industri memiliki kebutuhan dan tantangan bisnis yang berbeda. Apabila kamu menguasai sektor industri pekerjaan, kamu akan mendapatkan keunggulan kompetitif saat melamar pekerjaan.
- Komunikasi – Seorang business analyst harus bisa berkomunikasi dengan banyak orang, termasuk manager, eksekutif, stakeholder, dan tim lainnya.
- Skill manajerial – Sebagai business analyst kamu perlu memiliki keterampilan manajerial tingkat tinggi guna menangani proyek dari awal hingga akhir.
#3 Ikuti Kursus dan Sertifikasi Business Analyst
Apabila kamu tidak memiliki pengalaman sebelumnya, skill dan pengalaman tersebut bisa saja belum cukup untuk recruiter. Diperlukan adanya “pengakuan” resmi yang menunjukkan kamu benar-benar memiliki pengetahuan yang memadai untuk mendapatkan posisi pekerjaan itu.
Itulah sebabnya kamu membutuhkan kursus atau sertifikasi untuk mengasah skill sekaligus menunjukkan kepada recruiter bahwa kamu layak mendapatkan posisi business analyst.
Apabila masih ragu untuk mengikuti kursus dengan biaya yang tidak sedikit, mulailah dengan mengikuti kursus gratis yang diadakan RevoU Mini-Course: Introduction to Data Analytics.
Di sana, kamu bisa mendapatkan banyak ilmu sekaligus mendapatkan sertifikat gratis!
Jika ingin memperluas keahlian dan membuat diri kamu lebih kompetitif untuk mendapatkan pekerjaan, ada beberapa sertifikasi juga yang bisa dipertimbangkan:
- Full Stack Data Analytics oleh RevoU
- Business Analysis Certification (ECBA) oleh IIBA
- CBAP - IIBA Certified Business Analysis Professional Course melalui Udemy
- Professional in Business Analysis oleh PMI
#4 Kembangkan Visualisasi dan Berlatih Mempresentasikannya
Mahir dalam skill teknis harus diimbangi dengan kemampuan mengkomunikasikan wawasan hasil analisis data kepada orang lain. Maka dari itu, seorang business analyst juga perlu terus berlatih komunikasi, baik untuk visualisasi maupun lisan.
Visualisasi berhubungan dengan kemampuan untuk mengubah data menjadi grafik, bagan, atau visualisasi lain yang lebih mudah dipahami dan user-friendly. Untuk ini, kamu perlu berlatih menggunakan tools, seperti Tableau, Infogram, Plotly, Power BI, atau lainnya.
Sebagai business analyst, visualisasi berperan penting dalam mempresentasikan temuan kamu kepada pihak-pihak tertentu.
#5 Pertimbangkan Gelar Pendidikan Formal
Beberapa perusahaan mencantumkan kualifikasi gelar tertentu untuk pekerjaan business analyst, baik sarjana maupun magister. Kamu bisa mempertimbangkan gelar ini sebelum melamar pekerjaan sebagai business analyst, terutama jika perusahaan impianmu membutuhkan business analyst dengan gelar khusus.
Umumnya, ada beberapa gelar sarjana yang dipertimbangkan untuk bekerja di entry-level, yaitu ekonomi, keuangan, statistika, manajemen informasi, ilmu komputer, atau bidang lain yang berkaitan.
Untuk gelar magister kamu juga bisa mempertimbangkan mengambil pendidikan yang relevan dengan jurusan sarjana di atas.
#6 Mulailah Melamar Pekerjaan di Entry-level
Magang atau melamar pekerjaan di entry-level yang berhubungan dengan ilmu analisis bisnis bisa menjadi awal yang baik dalam membangun pengalaman dan CV kamu sebagai melangkah ke posisi yang lebih tinggi.
Tak perlu khawatir, jumlah posisi yang berpotensi ada dalam naungan atau di bawah payung analisis bisnis sangatlah banyak. Mulailah dengan mencari pekerjaan sebagai junior.
Berapa Gaji Business Analyst?
Rata-rata gaji seorang business analyst di Indonesia bervariasi tergantung lokasi dan pengalaman kerja. Melansir dari Jobstreet, secara umum, business analyst di Indonesia mendapatkan gaji rata-rata sekitar Rp 8,6 juta per bulan.
Di beberapa daerah, seperti Jakarta Pusat, gaji business analyst rata-rata mencapai sekitar Rp 8,6 juta, sementara di Tangerang sekitar Rp 7,2 juta, dan di Jakarta Selatan sekitar Rp 7,1 juta. Kisaran gaji ini dapat berbeda berdasarkan perusahaan dan tambahan tunjangan lainnya.
Penutup
Seorang business analyst menggunakan data analytics dan tools lain untuk membantu perusahaan dalam mengevaluasi sekaligus meningkatkan proses bisnis agar kegiatan operasional lebih efisien.
Mereka memberikan rekomendasi kepada perusahaan berdasarkan data yang dimiliki hingga akhirnya mengidentifikasi peluang baru guna menghasilkan pendapatan dan menambah nilai.
Untuk menjadi business analyst sering kali membutuhkan skill multifungsi. Di luar gelar akademik seperti akuntansi atau keuangan, kamu juga harus belajar banyak tentang programming untuk meningkatan skill teknis dan memperkuat karir sebagai business analyst.
Kunjungi artikel 27 Strategi Praktis Makin Dilirik Rekruter — Belajar dari Career Coach RevoU untuk memudahkan kamu menggapai karir impian sebagai business analyst!