top of page
bg-grid 1.png

Belajar Menjadi Back End Developer (Step-by-Step)

Tertarik menjadi back end developer? Simak artikel berikut agar tahu cara belajar menjadi back end developer!

back-end-developer

Nurul Izzatur Ramadhani

Mau Belajar

back-end-developer

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Berkarier menjadi seorang web developer termasuk salah satu pilihan karir yang menggiurkan, karena saat ini demand untuk pembuatan dan pengembangan website semakin meningkat.

Role back end developer secara umum terbagi ke dalam dua spesialisasi, yakni front end developer (fokus ke tampilan visual yang terlihat pengguna) dan back end developer (fokus ke bagian arsitektur website, database, dan server).

Peran back end developer sama pentingnya dengan front end developer. Tanpa back end developer, pengguna tidak bisa berinteraksi dengan website dan mendapatkan informasi dari situs tersebut. 

Jika kamu tertarik menjadi back end developer, artikel berikut akan membahas cara belajar menjadi back end developer bagi pemula.

Dasar-dasar Back End Development

Back end developer roadmap yang pertama harus dilalui adalah mengetahui dasar-dasar back end development. 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salah satu tugas back end developer adalah membuat arsitektur atau desain website. Arsitektur ini berfungsi agar browser yang digunakan pengguna bisa berinteraksi dengan database situs. 

Proses tersebut melibatkan tiga komponen atau dasar back end development, yaitu server, app, dan database. Berikut adalah penjelasan dari setiap dasar back end development:

Dasar back end development
Komponen dasar back end development

#1 Server

Server adalah seperangkat mesin atau komputer yang berfungsi menerima permintaan atau instruksi dari pengguna website, serta mengirimkan informasi yang diminta. 

Misalnya, pengguna memasukkan link URL sebuah situs atau langsung mencari informasi di Google. Permintaan akan diterima oleh server terlebih dahulu. 

Kemudian server melanjutkan permintaan ke app, dan mengakses informasi yang tersimpan dalam database. Informasi tersebut akan dikirim kembali ke server untuk ditampilkan ke pengguna. Proses ini dikenal dengan sebutan client-server

Respons yang dikirim server ke pengguna bisa berbeda-beda. Misalnya, ketika informasi yang diminta tidak ada, maka server bisa menampilkan tulisan 404 - Not Found

#2 App

App atau disebut juga dengan middleware berfungsi sebagai penghubung antara server dan database

App berisi seperangkat aturan (logic) untuk menerima permintaan dari server, mengakses database, dan mengirimkan respons yang sesuai. 

#3 Database

Database adalah kumpulan data atau informasi yang dirancang khusus agar mudah diakses dan dimodifikasi. 

Database digunakan pada back end development untuk menyimpan data secara terus-menerus dan mengurangi beban pada memori utama server. Penggunaan database juga penting, karena data bisa diakses walaupun server down

Kegunaan lain database adalah menyimpan kueri atau permintaan data dari pengguna yang sebelumnya tidak ada. 

#4 API

Selain ketiga komponen di atas, back end developer juga harus memahami tentang API (application programming interfaces). 

API adalah sebuah metode yang digunakan software, aplikasi, database, dan server untuk berkomunikasi. API memainkan peran penting dalam pembangunan arsitektur software server

Terkadang, API juga digunakan untuk menggantikan pemrograman yang rumit, sehingga software bisa berkomunikasi dengan pengguna dan mentransfer data. 

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

Bahasa Pemrograman Back End

Ketika belajar menjadi back end developer, maka kamu juga harus memahami bahasa pemrograman untuk mengatur fungsi website atau aplikasi.

Ada banyak bahasa pemrograman seperti Java, SQL, dan bahasa C. Namun kamu tak perlu memahami seluruh bahasa pemrograman untuk menjadi back end developer

Kamu bisa fokus menguasai satu bahasa pemrograman terlebih dahulu, dimulai dari bahasa yang umum digunakan untuk back end development yaitu:

Namun tak ada salahnya jika kamu ingin mempelajari bahasa pemrograman lain, karena itu akan memberi keuntungan buatmu.  

Langkah-langkah Belajar Menjadi Back End Developer   

Setelah membahas tentang dasar-dasar back end development, kamu pasti bertanya-tanya untuk menjadi back end developer belajar apa saja?

Dikutip dari Simplilearn, berikut hal yang harus dikuasai untuk menjadi back end developer:

  1. Menguasai bahasa pemrograman, seperti Python, Java, dan bahasa C.
  2. Memiliki pemahaman dasar tentang front end development, seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Hal ini karena front end dan back end kerap bekerja sama.
  3. Mengetahui dasar dari algoritma dan struktur data. Back end developer akan lebih sering berinteraksi dengan skrip dan kode, karena itu materi ini harus dikuasai untuk membangun website atau aplikasi. 
  4. Mempelajari framework, yaitu struktur atau kerangka website atau aplikasi di mana developer bisa menambah dan mengubah coding sesuai fungsi yang ingin ditambahkan ke website atau aplikasi. 
  5. Memahami konsep database, karena database berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang bisa diakses atau dimodifikasi kapan saja. 

Penutup

Back end developer adalah pilihan karir yang menarik, dan siapapun tanpa latar belakang programming bisa menjadi back end developer.

Belajar menjadi back end developer bisa dimulai dengan memahami bahasa pemrograman, struktur data, mempelajari framework, hingga memahami konsep database

Kamu tertarik ikut kursus back end developer? Kamu bisa pelajari dasar-dasarnya di Mini Course Software Engineering RevoU secara gratis! Tinggal klik tautan di bawah ini, ya. Selamat belajar!

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

bottom of page