top of page
bg-grid 1.png

Business Intelligence: Tugas, Skill, Gaji, Jenjang Karier

Business intelligence adalah pekerjaan penting yang erat dengan pengolahan data jadi keputusan bisnis penting. Ini manfaat, tugas, skill, gaji, jenjang karier.

data-analyst

Hasna Latifatunnisa

Mau Belajar

data-analyst

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Apa yang disebut dengan business intelligence sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sekitar.

Pernahkah kamu mendengar merek-merek makanan fast food, seperti Burger King atau Subway? 

Dulunya, dua merek itu pernah membuka cabang di Indonesia tahun 1980-an dan 1990-an. Tak lama setelah itu, keduanya sempat tutup lama karena ekspansi bisnisnya gagal. 

Sekarang, kamu pasti sering menemukan Burger King atau Subway kembali merajalela di banyak kota di Indonesia.

Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, kedua perusahaan itu tentu menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan yang terjadi di masa lalu dan berusaha memperbaikinya untuk strategi ke depan.

Dengan menggunakan data historical untuk menjawab pertanyaan “apa” dan “bagaimana”, perusahaan bisa mengubah strategi lama dan mendapat solusi.

Inilah yang disebut business intelligence.

Apa itu Business Intelligence dan Contohnya?

Business intelligence adalah bidang pekerjaan yang membantu dalam proses pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dari operasional bisnis.

Adanya business intelligence dapat memfasilitasi metrik bisnis yang komprehensif, real-time, dan mendukung pengambilan keputusan perusahaan dengan lebih baik. Dengan sistem ini, kamu bisa membuat tolok ukur kinerja, melihat tren pasar, dan meningkatkan hampir setiap aspek bisnis.

Agar memahami lebih baik apa itu business intelligence, mari kita simak contoh berikut.

Pada tahun 1980-an, Burger King membuka cabang di Indonesia. Namun, pada tahun 1998, mereka memutuskan hengkang dan tutup secara permanen karena dampak dari krisis moneter.

Setelah menganalisis penyebab dan belajar dari kegagalannya, pada tahun 2007 Burger King mulai membuka cabang lagi di Indonesia dan masih eksis hingga saat ini.

Contoh lain dari business intelligence berasal dari customer Tableau, yaitu HelloFresh.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis penyedia meal kit, HelloFresh memiliki permasalahan pelaporan digital marketing yang memakan waktu lama, manual, dan tidak efisien. Akhirnya, mereka menggunakan business intelligence dan berhasil menghemat 10 hingga 20 jam kerja tim analytics marketing per hari dengan cara mengotomatisasi proses pelaporan.

Tak hanya itu, HelloFresh juga mampu melihat sekaligus melacak data secara real-time terhadap perilaku pelanggan yang akhirnya mampu mengoptimalkan campaign marketing mereka.

Apa Tujuan Business Intelligence?

Business intelligence adalah proses yang didasarkan pada teknologi dan aplikasi yang bisa diterapkan untuk membantu menganalisis hingga merepresentasikan data dalam bisnis apa pun.

Proses ini sangat ideal untuk manager, eksekutif, hingga founder startup dalam membuat keputusan berkaitan dengan jalannya kegiatan operasional perusahaan. Dengan business intelligence akan tercipta peluang baru guna membantu memperluas bisnis sekaligus meningkatkan pendapatan.

Business intelligence bertujuan agar interpretasi dan representasi data lebih mudah. Dengan demikian, perusahaan bisa menerapkan strategi efektif guna stabilitas bisnis jangka panjang.

Proses dari businesss intelligence bisa dicapai menggunakan berbagai tools dan metodologi business intelligence. Nantinya, tools dan metodologi itu membantu mengumpulkan data dari sumber internal dan eksternal untuk keperluan analisis dan visualisasi data.

Mengapa Business Intelligence Penting bagi Perusahaan?

Praneeth Vasarla, seorang ahli data science, mengungkapkan alasan mengapa business intelligence penting bagi perusahaan, antara lain:

#1 Mendapatkan Informasi/Wawasan tentang Pelanggan

Business intelligence yang efektif membuat suatu bisnis mampu memahami pelanggan mereka dengan cara menganalisis pola pembelian dan membuat profil pengguna. Hal ini membantu perusahaan dalam menciptakan produk baru dan user experience yang lebih baik.

Salah satu hal yang bisa dijalankan menggunakan business intelligence adalah segmentasi pelanggan, termasuk jenis produk yang sering dibeli, kapan produk itu dibeli, dan seberapa sering pelanggan membeli produk.

Adanya segmentasi yang tepat menciptakan win-win solution bagi kedua belah pihak. Pelanggan merasa puas karena produk sesuai dengan keinginannya dan perusahaan mendapatkan penghasilan lebih tinggi.

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

#2 Mendapatkan Informasi/Wawasan yang Bisa Ditindaklanjuti

Salah satu hal terpenting dalam mengambil keputusan bisnis adalah memiliki cukup data untuk mendukung keputusan tersebut. Informasi/wawasan yang didapatkan dari business intelligence berupa metrik akurat untuk digunakan mengambil keputusan apa pun.

Sebagai contoh, perusahaan ingin melihat berapa persen pelanggan yang hanya memasukkan produk dalam keranjang belanja tanpa membelinya. Business intelligence memungkinkan untuk memberi gambaran sejauh mana pelanggan memilih tidak jadi melakukan pembelian sehingga ada tindakan yang bisa diambil perusahaan.

#3 Meningkatkan Visibilitas Operasional Bisnis

Perusahaan yang menerapkan business intelligence memiliki visibilitas lebih baik tentang apa yang terjadi dalam organisasi. Dengan begitu, perusahaan akan lebih waspada atas proses dan lebih cepat tanggap dalam memperbaiki kesalahan yang ada.

Misalnya, dalam perusahaan logistik ada pengiriman yang tertunda, mereka bisa dengan cepat mengetahui di mana dan mengapa penundaan itu terjadi. Wawasan operasional seperti itu bisa membantu meningkatkatkan layanan mereka agar menjadi lebih baik.

#4 Meningkatkan Efisiensi dalam Perusahaan

Memiliki sistem business intelligence berguna meningkatkan efisiensi perusahaan secara keseluruhan. Mengapa demikian?

Dengan membuat data yang bisa diakses oleh seluruh tim dalam perusahaan akan mengurangi waktu tunggu terhadap permintaan laporan. Alhasil, tim dapat meningkatkan produktivitasnya dan mendapatkan informasi yang cukup untuk membuat keputusan-keputusan tertentu.

#5 Menyediakan Data secara Real-time

Sistem business intelligence menyediakan data secara real-time setiap saat. Hal ini berguna mengurangi risiko kemungkinan kesalahan yang akan terjadi saat menyiapkan laporan data penting apa pun.

Memiliki akses data real-time membantu tim dalam perusahaan mengambil keputusan berbasis data kapan pun mereka perlu membuat keputusan. Mereka tidak perlu lagi menunggu hingga laporan tim analytics selesai menyelesaikan pekerjaannya.

#6 Strategi Marketing Menjadi Lebih Baik

Manfaat lain dari business intelligence adalah memungkinkan tim marketing membuat campaign pemasaran yang lebih baik dan menaikkan return on investment (ROI) dengan cara mengakses data-data campaign sebelumnya.

Business intelligence juga dapat menyediakan metrik utama yang diperlukan untuk strategi campaign, seperti customer acquisition cost (CAC), cost per lead (CPL), click-through rates (CTR), dan banyak lainnya.

Apa Saja Tugas Business Intelligence?

Berdasarkan Glassdoor, setidaknya inilah tugas dan tanggung jawab business intelligence:

  • Menganalisis data untuk pola dan tren pasar.
  • Merancang model pengumpulan data guna mengumpulkan informasi dengan lebih baik.
  • Memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk mengkurasi data.
  • Melakukan profiling data.
  • Membuat laporan mingguan dan bulanan terkait tren pasar masa lalu dan saat ini.
  • Berkoordinasi dengan tim IT untuk mengimplementasikan model baru.
  • Mengembangkan protokol terkait cara memfilter dan mendapatkan varian terbaik.
  • Memastikan tim mendapatkan informasi yang cukup dan menjalankan tugas dengan tepat.

Apa Saja Skills Penting dalam Business Intelligence?

Business intelligence analyst tentunya harus memiliki skill ketajaman bisnis tingkat tinggi. Lebih dari itu, kamu juga memerlukan hard skill dan soft skill penting, seperti:

  • Skill tentang data analytics.
  • Menguasai platform dan tools business intelligence, seperti SAS Business Intelligence dan Zoho Analytics.
  • Manajemen keuangan, termasuk anggaran dan akuntansi.
  • Skill project management, seperti PRINCE2.
  • Pengetahuan dalam metodologi pengembangan software, misalnya Agile.
  • Skill komunikasi dan interpersonal yang baik.
  • Delegasi dan time management.
  • Manajemen database dan keamanan IT.

Jenjang Karier Business Intelligence

Gaji Business Intelligence

Mengutip Glassdoor, gaji seorang business intelligence analyst di area Jakarta diperkirakan sekitar Rp11 juta per bulan, dengan total kompensasi mencapai Rp 11.916.667 per bulan termasuk tambahan seperti bonus, komisi, tips, dan profit sharing.

Nominal gaji di daerah lain bisa berbeda tergantung perusahaan, tanggung jawab, dan standar upah minimum daerah setempat.

Apa Beda Business Intelligence vs Business Analytics vs Data Analytics?

Perbedaan utama antara business intelligence, business analytics, dan data analytics berkaitan dengan permasalahan-permasalah atau pertanyaan yang berusaha dijawab ketiganya. Berikut rinciannya sebagaimana dikutip dari Tableau dan CareerFoundry.

Business Intelligence 

Business intelligence berfokus pada descriptive analytics. Sistem ini memberikan ringkasan data historical untuk menunjukkan apa yang sudah terjadi dan sedang terjadi.

Business intelligence dapat menjawab pertanyaan “apa” dan “bagaimana” sehingga suatu perusahaan bisa memahami apa yang berhasil dan memperbaiki hal-hal yang tidak berhasil di masa lalu.

Business Analytics

Berbeda dengan business intelligence, business analytics mengutamakan predictive analytics. Untuk menentukan kemungkinan hasil di masa depan, sistem yang dijalankan berupa data mining, pemodelan, dan machine learning.

Business analytics menjawab pertanyaan “mengapa” yang dapat membantu perusahaan dalam membuat prediksi lebih matang tentang hal yang akan terjadi. Dengan demikian, perusahaan bisa mengantisipasi perkembangan dan membuat perubahan berkaitan dengan strategi bisnis.

Data Analytics

Apabila perbedaan business intelligence dan business analytics bisa dilihat dari pertanyaan yang harus dijawab, maka data analytics mengacu ke pengolahan data secara umum. Sistem ini mengubah dan membersihkan data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Tak hanya mengidentifikasi pola masa lalu, data analytics juga menggunakan data untuk memperkirakan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Kunjungi artikel jenis-jenis data analytics untuk memahami lebih baik apa itu descriptive, diagnostic, predictive, dan prescriptive analytics.

Penutup

Business intelligence adalah proses, teknologi, dan strategi yang digunakan perusahaan untuk menyajikan wawasan tentang bisnis. Setiap hari, bisnis menghasilkan banyak data untuk membuat keputusan terbaik, mengidentifikasi masalah, dan meningkatkan penghasilan.

Oleh sebab itu, diperlukan suatu metode yang bisa mengubah data menjadi wawasan yang bisa ditindaklanjuti.

Dengan menggunakan business intelligence, perusahaan akan lebih efektif dalam menerapkan strategi dan stabilitas jangka panjang.

bottom of page