Cara Mudah Bikin Portfolio Data Analyst untuk Pemula
Tips mudah bikin portfolio data analyst tanpa pengalaman kerja. Intip contoh portfolio data analyst karyawan di perusahaan unicorn dan multinasional!
data-analyst
Hasna Latifatunnisa
Mengingat data analytics adalah bidang ilmu yang bekerja dengan data untuk mengatasi masalah-masalah kompleks, perusahaan tentu tidak ingin sembarangan merekrut calon data analyst-nya.
Mereka perlu melihat sejauh mana skill dan kemampuan kandidat.
Pasalnya, untuk menunjukkan kemampuan tersebut, CV data analyst saja tidaklah cukup. Kamu membutuhkan portfolio yang mampu menceritakan pencapaian kamu di bidang data analytics.
Namun, bagaimana cara menyusun portfolio data analyst yang baik? Bagaimana jika sebelumnya kamu tidak memiliki pengalaman apa pun tentang data? Adakah contoh portfolio data analyst yang benar-benar sukses menjadi senjata seseorang untuk mendapatkan pekerjaan?
Semua pertanyaan tersebut akan kamu temukan jawabannya di artikel berikut ini.
Mengapa Portfolio Data Analyst Penting?
Sebagian orang masih menganggap bahwa portofolio tidak sepenting CV dalam melamar pekerjaan.
Padahal, fungsi CV dan portofolio jelas berbeda. CV fokus untuk merangkum riwayat hidup profesional kamu, sementara portofolio bertugas memvalidasi skill dan menunjukkan keterampilan berupa tindakan kepada recruiter.
Bagian itu tentu tidak akan ditemukan dalam CV.
Di bidang praktis seperti data analytics, CV saja tidak cukup untuk memberi tahu recruiter skill dan keterampilan yang bisa kamu lakukan. Lebih dari itu, perusahaan membutuhkan hasil nyata dari semua yang sudah kamu sampaikan dalam CV, termasuk data yang berhasil kamu kelola, tools yang kamu gunakan dalam mengolah data, dan banyak lainnya.
Apa Saja yang Harus Ada di Portfolio Data Analyst?
Ada tiga hal penting yang harus kamu ingat saat ingin menyusun portfolio data analyst, yaitu jaga portfoliomu tetap simpel, navigasi yang mudah, dan memiliki visual menarik.
Pastikan portofolio kamu bisa dipahami, baik oleh audiens teknis maupun non-teknis.
Berikut informasi penting yang harus kamu cantumkan dalam portofolio milikmu.
#1 Profil dan Perkenalan Diri
Bagian “tentang saya” atau “about me” adalah hal pertama yang harus ada dalam portfolio data analyst kamu. Di bagian ini, jelaskan secara singkat tentang dirimu kepada recruiter, fokus apa yang kamu tekuni, dan bagian apa yang kamu kuasai.
Jika kamu belum menemukan kalimat yang tepat untuk menulis informasi diri, kamu bisa mendasarkannya pada pertanyaan berikut ini:
- Bagaimana kamu tertarik dengan bidang data analytics?
- Aspek data apa yang paling membuatmu tertarik dan ingin dipelajari lebih lanjut?
- Apa bidang minat kamu yang berkaitan dengan data analytics?
Di atas adalah contoh portofolio dari Hang Kesturi Said, alumni Full-Stack Data Analytics RevoU yang saat ini bekerja sebagai data analyst di Tokopedia.
Haka dengan lugas menulis bahwa ia adalah seorang profesional data analyst yang bertekad meningkatkan skill teknis dan menerapkan keterampilan baru yang diperoleh untuk membangun karier yang solid.
Haka juga menuliskan bahwa ia telah menyelesaikan Full-Stack Data Analytics di RevoU.
#2 Project Data Analytics Kamu
Bagian ini adalah inti dari disusunnya portofolio data analyst. Inilah saatnya kamu menunjukkan skill dan keterampilan sebagai data analyst, seperti mengekstrak data dengan SQL, melakukan data cleaning dan validasi data menggunakan Python, hingga sukses memvisualisasikan data menjadi informasi yang mudah dipahami untuk dijadikan pilihan bisnis.
Namun, perlu diingat bahwa portfolio data analyst bukan berarti kamu harus mencantumkan semua project yang sudah dikerjakan sebelumnya. Cukup sertakan project analytics yang relevan dengan posisi pekerjaan sesuai kebutuhan perusahaan.
Setidaknya, fokuslah untuk menampilkan hal-hal berikut dalam project portofolio:
- Potensi untuk mengumpulkan data yang relevan dari berbagai sumber.
- Pengetahuan dasar yang kuat tentang SQL.
- Skill untuk data cleaning.
- Skill saat kamu pernah melakukan berbagai macam analisis (seperti descriptive atau diagnostic) sekaligus penerapan berbagai teknik analisis (misanya, A/B testing atau regression analysis).
- Skill untuk memvisualisasikan data menggunakan bagan, grafik, atau visualisasi lain yang sesuai.
- Keahlian apa pun berkaitan dengan data analytics yang pernah diperoleh dan membuatmu menonjol sebagai data analyst.
#3 Blog atau Testimoni dari Klien/Perusahaan Sebelumnya
Menyertakan blog dalam portofolio sebenarnya bersifat opsional.
Beberapa dari kamu mungkin menganggap bahwa menyertakan blog tidak ada hubungannya dengan dunia data. Padahal, blogging membuat kamu mendapatkan nilai plus di mata recruiter.
Saat kamu memiliki blog pribadi yang menceritakan tentang pengalaman kamu dalam data analytics, hal itu menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan dalam bercerita dan menjelaskan data yang kompleks dengan cara ringkas, jelas, dan mudah dipahami.
Oleh sebab itu, pertimbangkanlah untuk mulai memiliki blog pribadi dan menulis satu atau dua artikel yang menjelaskan konsep tertentu tentang data analytics. Cara ini bukan hanya menunjukkan bahwa kamu bisa menjelaskan data dengan bahasa yang mudah dipahami, namun juga membuktikan kamu benar-benar bersemangat dan menyukai bidang data analytics.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
4 Contoh Portfolio Data Analyst Alumni RevoU
Berikut adalah contoh portofolio dari alumni Full-Stack Data Analytics RevoU yang menjadi senjata mereka untuk menembus perusahaan-perusahaan unicorn dan multinasional hingga sukses mengejar karier impian!
Portofolio Hang Kesturi Said - Data Analyst di E-Commerce
Hang Kesturi Said (Haka) adalah seorang data analyst di salah satu e-commerce besar Indonesia. Memutuskan untuk switch career, ia merupakan lulusan University of London Jurusan Business Management.
Portofolio Lukas Purba - Data Analyst di Huawei
Lukas Purba Wisesa adalah seorang lulusan magister Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Jurusan Elektro dan Ilmu Komputer (Telematika). Saat ini, ia bekerja sebagai data analyst di Huawei.
Portofolio Melita Hidayat - Data Analyst di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Merupakan sarjana Teknik Industri di Universitas Katolik Atmajaya, Melita Hidayat memutuskan untuk mengikuti Full-Stack Data Analytics di RevoU. Kini ia menekuni karier sebagai data analyst di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Portofolio Siti Nurjanah - Data Analyst di IAF Multifinance
Siti Nurjanah adalah sarjana Teknik Industri Universitas Widyatama. Semangat yang tinggi saat mengikuti FSDA RevoU mengantarkan Siti menjadi data analyst di IAF Multifinance.
Manfaatkan Platform Gratis untuk Berbagi Portfolio Data Analyst
Setelah menyusun portfolio, apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan? Tentu kamu tidak akan membiarkan portofoliomu berhenti menjadi tumpukan file saja, bukan?
Hal yang harus kamu lakukan adalah mengunggah portofolio tersebut ke berbagai situs web portofolio gratis.
Selain memudahkan recruiter, mengunggah portofolio di berbagai platform berikut ini juga dapat meningkatkan personal branding kamu.
#1 GitHub
GitHub adalah komunitas open-source yang memiliki sekitar 56 juta developer. Platform ini merupakan salah satu pilihan populer untuk meng-hosting portofolio kamu secara gratis.
Setelah membuat akun, kamu bisa langsung mengunggah data project ke repository publik. Di sana kamu bisa mencantumkan keahlian yang pernah kamu kerjakan sebagai data analyst.
#2 LinkedIn
Platform media sosial LinkedIn membuat para profesional lebih mudah menciptakan personal branding dan mengunggah berbagai hasil pekerjaan. Dengan LinkedIn, kamu bisa menambah, memperbaharui, dan menghapus proyek apa pun dari profil kamu.
Jika diibaratkan, LinkedIn adalah portofolio online bagi setiap orang yang ada di dalamnya.
Kamu dapat mengunggah portofolio dalam format apa saja, mulai dari .jpeg, PDF, Word, PowerPoint, dan banyak lainnya.
#3 Kaggle
Kaggle adalah sebuah platform atau komunitas online yang khusus diciptakan sebagai tempat berkumpulnya para data analyst seluruh dunia. Platform ini merupakan tempat untuk berbagi pengetahuan tentang data, machine learning, dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan.
Menariknya, di platform ini terdapat kompetisi yang nantinya bisa kamu gunakan untuk menambah portofolio kamu secara gratis. Mereka mengadakan berbagai kategori kompetisi, seperti research, getting started, playground, dan dan lain-lain.
Bagaimana Membuat Portfolio Data Analyst Tanpa Pengalaman Kerja?
Ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan fresh graduates dan pejuang career switcher, “Bagaimana saya membuat portfolio data analyst tanpa pengalaman?”
Jika sebelumnya kamu tidak memiliki pengalaman sebagai data analyst profesional atau masih di entry level, tak perlu khawatir. Kamu bisa membuat portofolio sendiri dengan project dataset gratis yang terdapat di open-source platform.
Pilihlah ide/topik project yang menurutmu paling menarik untuk dianalisis, mulai dari kesehatan, film, musik, teknologi, transportasi, bisnis lokal, dan banyak lainnya.
Jika sudah menentukan topik yang tepat, kumpulkan data yang tersedia, bersihkat dataset, dan lakukan analisis kamu sendiri. Jangan lupa untuk fokus mempresentasikan hasil pekerjaan tersebut.
Apabila kamu masih kebingungan dalam membuat project portofolio sendiri, kamu bisa memulainya dengan mengikuti Mini-Course Data Analytics RevoU. Tidak hanya memberi kamu pengenalan dan materi tentang data analytics, ada juga case-study yang nantinya berguna untuk menambah portofolio milikmu.
Jangan khawatir, mini-course ini gratis tanpa dipungut biaya apa pun + dapat sertifikat!
Kamu juga bisa mengunjungi artikel 27 Strategi Praktis Makin Dilirik Rekruter — Belajar dari Career Coach RevoU agar portfoliomu semakin terlihat stand out!