Contoh CV Content Writer yang Bisa Kamu Tiru
Bagaimana cara membuat CV content writer yang baik? Contoh dan penjelasan berikut ini bisa kamu jadikan referensi untuk memikat recruiter!
content-writer
Hasna Latifatunnisa
CV adalah pintu pertama yang menghubungkan kamu dengan recruiter, tidak terkecuali untuk CV content writer.
CV content writer dibuat untuk memberikan gambaran siapa kamu secara profesional, apa saja skill yang kamu miliki, dan bagaimana pencapaian di pekerjaan sebelumnya.
CV yang ditulis dengan baik mampu mengantarkan kamu selangkah lebih dekat dengan karier impian sebagai content writer.
Lalu, seperti apa sebenarnya CV content writer harus ditulis? Berikut penjelasannya!
Kerangka CV Content Writer
Merangkum dari Indeed, CV content writer setidaknya harus mencantumkan hal-hal berikut:
#1 Header
Hal pertama yang harus ada dalam CV content writer kamu adalah header.
Header mencakup nama lengkap dan profesi/bidang yang kamu tekuni saat ini. Menuliskan profesi/bidang yang ditekuni menegaskan bahwa kamu benar-benar seorang content writer profesional dan masih menekuni bidang itu hingga saat ini.
Di atas adalah contoh CV milik Ditha Adinda (Dinda), alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing yang saat ini bekerja sebagai senior content writer di Socialights Agency.
Dinda menuliskan nama lengkap disertai profesinya saat ini.
#2 Informasi Kontak
Di bawah header, tuliskan informasi kontak mulai dari alamat e-mail, nomor telepon, kota domisili, hingga akun LinkedIn.
Untuk e-mail, gunakan e-mail profesional berupa nama terang. Pastikan juga nomor telepon aktif dan bisa dihubungi. Ini memudahkan recruiter menghubungimu setiap saat mereka membutuhkannya.
#3 Summary
Setelah menuliskan header lengkap dengan informasi kontak, mulailah CV-mu dengan menuliskan summary di bawah header. Summary adalah profil singkat tentang siapa dirimu secara profesional.
Jika kamu memiliki pengalaman di bidang content writing seperti Dinda, maka kamu dapat memulainya dengan menuliskan seberapa jauh kamu terjun di dunia penulisan dan pencapaian apa yang sudah kamu raih.
Namun, jika kamu belum memiliki pengalaman profesional, jelaskan bahwa kamu sedang menekuni bidang content writing dan tuliskan beberapa skill menonjol yang kamu kuasai.
Kamu juga bisa menyebutkan keinginanmu untuk bekerja di perusahaan yang sedang kamu lamar.
Jangan menuliskan summary terlalu panjang, cukup 2-4 kalimat saja.
#4 Riwayat Kerja
Riwayat kerja adalah salah satu bagian penting yang dipertimbangkan dalam CV. Pasalnya, riwayat pekerjaan menunjukkan seberapa jauh pengalaman profesional dan bagaimana pencapaianmu di pekerjaan sebelumnya.
Mengingat pentingnya bagian ini, jangan sampai kamu menuliskan informasi yang tidak tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Hanya tuliskan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi content writer saja. Dalam CV di atas, Dinda fokus menuliskan pengalamannya sebagai content writer di beberapa tahun terakhir.
- Urutkan pengalaman kerja dari yang terbaru hingga terlama. Urutan terbaru diletakkan di paling atas.
- Pada bagian deskripsi pekerjaan, dibanding menulis job desk selama menjadi content writer, lebih baik kamu menuliskan pencapaian selama bekerja di tempat itu. Misalnya “Menulis total 90 artikel SEO yang berhubungan dengan fashion” atau “Menaikkan web traffic dari 1.000 klik per bulan menjadi 3.000 klik per bulan.”
#5 Cantumkan Skill Terbaik
Untuk membuat konten/artikel menarik, seorang content writer membutuhkan hard skill yang mumpuni. Membuat list kemampuan yang dimiliki akan memberikan gambaran kepada recruiter apakah kamu benar-benar cocok dengan profil yang dicari perusahaan.
Sama seperti riwayat kerja, kamu hanya perlu mencantumkan skill yang relevan dengan content writing.
Jika masih bingung menentukan skill apa saja yang harus ditulis, kamu bisa terlebih dahulu menulis semua skill yang kamu punya. Setelah itu, breakdown satu per satu skill yang paling dibutuhkan untuk menjadi content writer. Masukkan hasil breakdown skill itu ke CV-mu.
Dalam CV Dinda, ia hanya fokus menulis hard skill mencakup paid ads, SEO, CRM, Google Analytics, dan lain-lain.
#6 Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan akan selalu dipertimbangkan oleh recruiter.
Selain pendidikan akademik, kursus juga membuat riwayat pendidikanmu lebih menonjol. Ini menunjukkan kamu memiliki kemauan kuat untuk belajar dan sudah mempraktikkan teori-teori melalui case-study yang diberikan selama kursus.
CV milik Dinda tidak hanya mencantumkan riwayat pendidikan akademik saja, melainkan juga pengalamannya mengikuti kursus digital marketing di RevoU.
Beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam mencantumkan pendidikan adalah cukup cantumkan pendidikan minimal SMA ke atas saja. Kamu tidak perlu menyebutkan pendidikan SMP, SD, apalagi TK.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#7 Sertifikasi
Sertifikasi memberikan nilai plus di mata recruiter. Sertifikasi mengartikan kamu sudah menguasai bidang content writing dan dibuktikan dengan sertifikat tertulis yang sah. Ini juga menjadikan kamu menonjol dibanding kandidat lain.
Tak hanya itu, memiliki sertifikasi mengartikan kamu berusaha secara aktif belajar dan ingin mendalami bidang content writing secara profesional.
Contoh CV Content Writer Alumni RevoU
Di bawah ini adalah contoh CV content writer milik alumni FSDM RevoU yang saat ini sudah bekerja profesional di perusahaan. Isi CV yang mereka bagikan ini menjadi jawaban sebenarnya apa saja yang dikerjakan content writer dan butuh keterampilan apa?
Contoh CV Content Writer - Ervina Desiviola Tommy
Merupakan salah satu pejuang switch career, Ervina saat ini fokus menjalani karier sebagai content writer executive di RevoU. Kecintaannya menulis mengantarkan ia mendalami bidang content writing setelah dinyatakan lulus FSDM RevoU batch 7.
Contoh CV Content Writer - Ditha Adinda
Ditha Adinda (Dinda) memiliki 5 tahun lebih pengalaman sebagai content writer. Ia sudah sering menjadi content writer profesional di berbagai perusahaan.
Merupakan lulusan FSDM RevoU, kini Dinda melanjutkan karier sebagai senior content writer di Socialights Agency.
Tips Desain CV Content Writer
Dilansir dari Hiration, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat membuat CV content writer, antara lain:
- Gunakan font berukuran 11-12 pt di bagian isi/deskripsi.
- Gunakan font berukuran 12-16 pt di bagian heading.
- Beri space 1 hingga 1,15 pt di antara garis supaya tulisan mudah dibaca.
- Gunakan font yang mudah dibaca seperti Arial, Times New Roman, dan Calibri. Jangan gunakan font mencolok yang sulit dibaca.
- Terapkan margin 1 inch di setiap sisi CV (left, right, top, bottom).
- Jaga CV dalam 1 hingga maksimal 2 halaman saja, jangan melebihi itu.
- Simpan CV dalam format PDF agar layout-nya tidak berantakan.
- Jadikan contoh CV content writer alumni FSDM RevoU sebagai referensi dalam membuat CV, sebab mereka sudah menjadi content writer profesional di perusahaan.
Penutup
Membuat CV content writer harus dilakukan dengan teliti dan tepat. Kamu harus tahu bahwa tidak semua hal harus ditulis dalam CV dan memahami bagian apa saja yang penting dicantumkan.
Saat sudah selesai membuat CV content writer, koreksilah CV itu berkali-kali. Pastikan tidak ada kesalahan penulisan, format yang tidak rapi, hingga gaya bahasa berbelit.
Untuk mendesain CV, jangan membuat desain terlalu berlebihan. Jaga CV kamu tetap simpel, elegan, namun tetap menunjukkan sisi kreatif. Selamat mencoba!