Product Manager vs Product Owner
Cari tahu perbedaan Product Manager vs Product Owner lebih detail di artikel berikut ini.
product-manager
Hasna Latifatunnisa
“Apa sih perbedaan antara Product Manager dengan Product Owner?”
Ini adalah pertanyaan yang menarik karena memang kedua posisi ini banyak membuat orang di luar sana bingung akan kesamaan dan perbedaannya..
Menjelaskan perbedaan Product Manager dan Product Owner menjadi tantangan tersendiri, sebab hal ini bergantung pada masing-masing perusahaan.
Semua perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat kesulitan produk, ukuran organisasi, struktur organisasi, penerapan praktik scrum dan agile, dan banyak lainnya.
Meski demikian, Product Manager dan Product Owner bekerja untuk satu tujuan sama, yaitu membangun dan meningkatkan produk untuk dapat memberikan nilai tinggi bagi pelanggan sekaligus stakeholder perusahaan.
Dalam artikel ini, kamu akan memahami perbedaan antara Product Manager vs Product Owner, mulai dari definisi, skill, tanggung jawab, hingga metric keberhasilan.
Perbedaan Product Manager vs Product Owner
Berikut beberapa perbedaan dari Product Manager vs Product Owner:
#1 Perbedaan Definisi Product Manager vs Product Owner
Product Manager adalah peran yang secara strategis mendorong pengembangan, peluncuran produk ke pasar, serta meningkatkan produk perusahaan.
Peran ini berfokus pada strategi jangka panjang, visi produk, tren pasar, dan identifikasi peluang produk baru.
Sementara itu, Product Owner adalah peran yang bertugas untuk membuat produk backlog, yaitu daftar pekerjaan yang memuat skala prioritas tentang apa saja yang harus dikerjakan tim development dari awal hingga akhir.
Namun keduanya juga harus bisa mengemukakan permasalahan pelanggan pada tim development tentang bagaimana fitur produk yang sesuai keinginan dan ekspektasi pelanggan.
#2 Perbedaan Fokus dan Tanggung Jawab Product Manager vs Product Owner
Tanggung Jawab Product Manager
Product Manager memiliki peran organisasi yang lebih menonjol dibandingkan Product Owner dalam memimpin kesuksesan produk.
Tugas utama dari Product Manager adalah mengawasi dan mengelola setiap proses Product Management bersama tim lintas fungsi (bisnis, teknologi, UX).
Secara keseluruhan, Product Manager perlu memahami dan menafsirkan feedback dari pelanggan, menganalisis user behavior, memprioritaskan fitur, serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produk dengan tujuan memberikan user experience yang baik.
Fokus dan tanggung jawab Product Manager dapat dikelompokkan dalam kategori berikut:
- Membuat visi dan strategi produk jangka panjang.
- Mengorganisir tim produk dengan baik.
- Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan melalui data dan analisis.
- Memilih fitur mana yang akan diprioritaskan.
- Melakukan riset untuk mengetahui target pasar dan kompetitor.
- Membuat produk sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna.
- Melaporkan dan melakukan update pada stakeholder agar mereka mengetahui bahwa rencana, visi, dan strategi produk dijalankan dengan lancar sesuai rencana.
Tanggung Jawab product Owner
Product Owner berperan secara taktis dalam memaksimalkan nilai produk.
Mereka menyampaikan feedback pelanggan ke tim development untuk kemudian ditindaklanjuti dan diimplementasikan.
Pada dasarnya, Product Owner bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim development mengikuti roadmap serta strategi yang dibuat oleh Product Manager guna mencapai tujuan produk dan KPI bisnis.
Berikut beberapa fokus Product Owner secara umum:
- Menjadikan masalah pelanggan menjadi suatu hal yang bisa ditindaklanjuti, diprioritaskan, dan diatur dalam produk backlog.
- Mengubah visi Product Manager menjadi langkah-langkah yang bisa ditindaklanjuti untuk kemudian menjadi tanggung jawab yang harus dikerjakan karyawan.
- Membuat skala prioritas tentang apa yang harus dikerjakan tim development.
- Menyampaikan masalah pelanggan kepada tim development.
- Memberikan feedback dan saran tentang roadmap yang dibuat oleh Product Manager.
- Menghadiri setiap rapat scrum untuk memastikan bahwa tim development benar-benar memahami apa yang harus dikerjakan selanjutnya.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#3 Perbedaan Skill yang Dibutuhkan oleh Product Manager vs Product Owner
Product Manager akan berhubungan langsung dengan pengguna untuk mendengarkan masalah mereka, melakukan riset, berempati terhadap pengguna, hingga menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Oleh sebab itu, diperlukan berbagai skill sebagai seorang Product Manager, beberapa diantaranya yaitu:
- Leadership atau kepemimpinan
- Komunikasi
- Empati
- Skill riset
- Problem-solving
- Berpikir kritis
Sama halnya dengan Product Manager, Product Owner juga perlu menjadi komunikator, pendengar, dan memiliki empati yang besar.
Hal ini dikarenakan sebagian besar peran Product Owner harus memahami saran yang diberikan oleh Product Manager, tim UX, tim engineering, dan tim development.
Namun, skill yang perlu dimiliki Product Owner lebih sempit dan lebih spesifik, yaitu kamu harus berpengalaman dalam metodologi agile dan menggunakan tool Scrum seperti Kanban.
#4 Metric Keberhasilan yang Digunakan Product Manager vs Product Owner
Product Manager memiliki lebih banyak tanggung jawab, mulai dari membuat roadmap produk hingga penentuan prioritas.
Tak hanya itu, Product Manager juga bertugas mengawasi kegiatan tim lintas fungsi.
Dengan tanggung jawab yang lebih besar, metric keberhasilan Product Manager utamanya berkaitan dengan keberhasilan produk dan tujuan bisnis secara keseluruhan, sebagai contoh:
- Konversi dan Net Promoter Score (NPS)
Tingkat konversi yang tinggi mengartikan pelanggan benar-benar menginginkan apa yang ditawarkan oleh produk perusahaan, sebab produk tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Net Promoter Score (NPS) akan menunjukkan seberapa besar kemungkinan pelanggan mempromosikan dan menyarankan produk kamu ke orang lain.
Nilai NPS yang tinggi adalah metric keberhasilan bagI Product Manager. Dengan ini, kamu bisa melihat hasil dari user experience yang baik dan pemberian feedback secara cepat.
- Churn Rate dan Pendapatan
Churn rate adalah tingkat di mana orang mulai berhenti menjadi pelanggan produk. Churn rate yang rendah menunjukkan bahwa Product Manager sebisa mungkin berempati dengan pelanggan dan melakukan perbaikan agar produk menjadi lebih baik.
Pendapatan berhubungan dengan tingkat konversi dari churn rate. Metric ini merupakan salah satu KPI bisnis paling penting, sebab hasil langsung dari kesuksesan produk bisa dilihat dari pendapatan yang semakin tinggi.
Perlu dicatat bahwa kedua metric di atas adalah contoh metric yang biasanya diukur. Namun dalam praktiknya, masih banyak metric yang digunakan untuk mengukur keberhasilan produk.
Sementara itu, Product Owner memainkan peran yang lebih sempit dan spesifik.
Metric kesuksesan Product Owner diukur dari jumlah daftar pekerjaan yang diselesaikan, seberapa sukses roadmap dan visi produk berhasil diimplementasikan dalam fitur produk, serta seberapa besar pencapaian dari tim development.
Meski begitu, metric yang disebutkan di atas juga dapat dijadikan tolak ukur kesuksesan dari seorang Product Owner. Semua kembali ke struktur organisasi dan keperluan perusahaan.
Bisakah Product Owner juga Menjadi Product Manager?
Jawaban singkat dari pertanyaan ini adalah “bisa”.
Seorang Product Owner bisa menjadi Product Manager ataupun sebaliknya.
Melissa Perri, CEO dari Produx Labs, menjelaskan bahwa peran dan tanggung jawab Product Manager akan berubah menyesuaikan konteks dan sejauh mana tahap produk yang dijalankan. Kamu bisa menjadi Product Owner sekaligus dan bertanggung jawab atas tim Scrum.
Dengan kata lain, terdapat tumpang tindih antara pekerjaan Product Manager dengan Product Owner.
Secara teoritis, satu orang dapat melakukan kedua fungsi secara bersamaan.
Hal ini biasanya dijalankan oleh perusahaan startup yang cenderung masih kecil dan belum siap untuk mempekerjakan keduanya, baik secara organisasi maupun finansial.
Apakah Perusahaan Membutuhkan Keduanya?
Sekarang, kita tahu bahwa Product Manager bisa sekaligus menjadi Product Owner dan sebaliknya, terlebih jika perusahaan masih berskala kecil.
Namun, bagaimana jika perusahaan mampu mempekerjakan Product Manager dan Product Owner secara terpisah? Apakah perusahaan tersebut tetap membutuhkan keduanya?
Untuk memberikan jawaban atas pertanyaan ini, terlebih dahulu perusahaan harus berfokus pada hasil, bukan judul pekerjaan.
Kedua peran didasarkan pada kebutuhan perusahaan.
Umumnya, role Product Manager lebih strategis dan mencakup keseluruhan siklus hidup produk.
Peran ini membutuhkan tanggung jawab yang besar, mulai dari menumbuhkan awareness pelanggan hingga melakukan pengiriman produk.
Sementara itu, Product Owner lebih berfokus pada area produk tertentu dan bekerja sama lebih banyak dengan tim development.
Agar mendapatkan pemahaman lebih jauh bagaimana keseharian menjadi Product Manager, kamu bisa mengunjungi artikel Journal RevoU: A Day in the Life of a Product Manager.