Profesi Content Planner: Tugas, Skill yang Dibutuhkan, dan Contoh
Apa itu content planner? Ketahui tugas dan tanggung jawabnya,sekaligus skill yang dibutuhkan!
digital-marketer
RevoU Staff
Apa itu Content Planner?
Content planner adalah profesi dalam digital marketing yang berfokus pada perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan konten di berbagai platform digital.
Selain bertanggung jawab untuk mengatur jadwal publikasi, kamu juga merancang strategi konten yang meningkatkan keterlibatan audiens dan memperkuat brand.
Sebagai content planner, kamu harus memiliki pemahaman mendalam tentang keinginan dan kebutuhan target audiens, serta cara efektif untuk berkomunikasi dengan mereka melalui konten yang relevan.
Bekerja erat dengan tim kreatif, termasuk content writer, graphic designer, dan pembuat video, kamu memastikan konten yang dihasilkan kreatif, inovatif, dan sesuai dengan tujuan marketing.
Dengan kemampuan analitis yang kuat dan kreativitas tinggi, content planner membantu memastikan semua upaya marketing berjalan sesuai strategi yang direncanakan dan menghasilkan hasil maksimal untuk perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Content Planner
Secara umum, inilah tugas dan tanggung jawabmu sebagai content planner:
- Mengidentifikasi target audiens: kamu akan menentukan siapa yang menjadi target audiens untuk konten yang akan dikembangkan, berdasarkan demografi, minat, dan kebutuhan mereka.
- Merancang strategi konten: content planner harus membuat strategi konten yang komprehensif, termasuk menentukan tujuan, tema, dan format konten yang sesuai dengan tujuan marketing.
- Penjadwalan publikasi: sebagai content planner, kamu berhak menyusun jadwal publikasi yang teratur dan konsisten, memastikan kontinuitas dalam komunikasi dengan audiens.
- Kolaborasi dengan tim kreatif: kamu perlu bekerja sama dengan content writer, graphic designer, dan tim multimedia lainnya untuk menghasilkan konten yang menarik sekaligus berkualitas.
- Analisis dan optimasi konten: content planner akan menggunakan data dan analitik untuk mengukur efektivitas konten yang dipublikasikan, lalu membuat penyesuaian strategi berdasarkan hasil analisis tersebut.
- Pemantauan tren pasar: kamu harus terus mengikuti perkembangan dan tren terbaru dalam industri terkait, agar konten yang dihasilkan selalu relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
- Manajemen konten di berbagai platform: content planner mengelola distribusi konten cross-platform, seperti website, media sosial, dan platform digital lainnya, untuk memaksimalkan jangkauan serta efektivitas.
- Pengembangan ide dan inovasi konten: kamu secara proaktif mencari dan mengembangkan ide-ide baru untuk konten, termasuk eksperimen dengan format dan teknik baru dalam pembuatan konten.
Skill yang Dibutuhkan Content Planner
Seorang content planner membutuhkan kombinasi dari hard skills dan soft skills untuk melaksanakan tugas secara maksimal. Berikut beberapa skills esensial yang perlu kamu kembangkan:
Hard skills
- Pengetahuan SEO: memahami prinsip dasar Search Engine Optimization (SEO) untuk meningkatkan visibilitas konten di mesin pencari.
- Kemampuan analisis data: mampu menggunakan tool seperti Google Analytics untuk menginterpretasikan data dan mengevaluasi performa konten.
- Keahlian dalam Content Management Systems (CMS): kemahiran menggunakan platform seperti WordPress, Drupal, atau sistem lain yang serupa untuk mengelola dan mempublikasikan konten.
- Penulisan dan editing: kemampuan untuk menghasilkan dan mengedit konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga gramatikal dan stylistically tepat.
- Penguasaan media sosial dan digital marketing: memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai platform media sosial dan strategi digital marketing yang efektif.
Soft skills
- Kreativitas: kemampuan untuk secara konsisten menghasilkan ide-ide baru dan menarik yang dapat menarik perhatian dan engagement audiens.
- Kemampuan komunikasi: efektif dalam menyampaikan ide dan konsep, baik secara lisan maupun tulisan kepada tim serta stakeholder.
- Kemampuan organisasi: mampu mengelola berbagai proyek dan prioritas dengan efisien, sering kali di bawah deadline yang ketat.
- Kerja sama tim: mampu bekerja dengan berbagai tim cross-function, biasanya sebagai penghubung antara kreatif, teknis, dan bisnis.
- Kemampuan adaptasi: fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan tren pasar serta teknologi secara cepat.
Contoh Content Planner
Seorang social media content planner memiliki peran khusus dalam merencanakan dan mengelola konten untuk platform media sosial. Berikut tugas dan tanggung jawab yang spesifik untuk posisi ini:
- Penelitian audiens: memahami karakteristik khusus audiens di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn. Ini termasuk usia, preferensi, waktu aktivitas terbanyak, dan jenis konten yang mereka konsumsi.
- Pembuatan content calendar: menyusun content calendar yang mencakup waktu posting, jenis konten (misalnya video, gambar, teks, atau gabungan), dan tema yang akan dibahas. Kalender ini harus disesuaikan dengan momen penting atau tren yang sedang berlangsung.
- Kolaborasi dengan content creator: bekerja sama dengan fotografer, videografer, dan penulis dalam pembuatan konten yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan audiens serta branding perusahaan.
- Optimasi konten: menerapkan teknik SEO yang sesuai untuk media sosial untuk meningkatkan reach dan visibilitas postingan.
- Monitoring dan analisis: menggunakan tool seperti Facebook Insights, Instagram Analytics, atau alat analisis lain yang relevan untuk memonitor performa konten, melacak interaksi user, dan menyesuaikan strategi berdasarkan data tersebut.
- Engagement dengan followers: menanggapi komentar dan pesan yang diterima di platform media sosial secara proaktif, dengan tujuan membangun dan mempertahankan engagement audiens.
- Pelaporan: menyiapkan laporan berkala yang menunjukkan hasil dan dampak strategi konten terhadap tujuan marketing keseluruhan.
- Pengelolaan krisis: menangani dan merespons cepat terhadap situasi krisis atau PR yang mungkin muncul di media sosial.
Contoh spesifik
Misalnya, seorang social media content planner di perusahaan fashion fokus pada Instagram dan Pinterest karena sifat visual dari kedua platform tersebut sangat cocok untuk menampilkan produk fashion.
Ia akan merancang strategi posting untuk memaksimalkan engagement selama event fashion tertentu seperti Fashion Week, menggunakan hashtags yang trendi, kolaborasi dengan influencer, dan campaign interaktif yang mendorong user untuk berbagi foto dengan menggunakan produk mereka. Content calendar akan dijadwalkan secara strategis untuk memposting pada waktu yang paling efektif berdasarkan analisis data audiens.
Penutup
Dalam digital marketing, peran content planner tidak bisa dianggap remeh. Profesi ini memegang kunci sukses dalam membangun dan memelihara hubungan antara brand serta audiensnya melalui konten yang informatif, menarik, dan relevan.
Dengan kemampuan analitis, kreativitas tinggi, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan audiens, kamu berperan vital dalam mengarahkan strategi konten agar selaras dengan tujuan bisnis secara keseluruhan. Kamu bukan hanya merencanakan dan mengelola konten, tetapi juga memastikan setiap pesan yang disampaikan mampu meningkatkan engagement dan memperkuat posisi brand di pasar.