top of page
alumni-bg 1.png

#AlumniStories

Audi Previo

Kamu mau belajar skill baru, tapi ragu-ragu karena takut udah terlambat? Coba deh simak pengalaman alumni kita yang satu ini!

Audi Previo  udah lama berkecimpung di dunia UX Research & Design. Tapi, rasa penasaran dan keinginan buat lebih berperan dalam proses pembuatan produk digital bikin dia berani ambil langkah baru. 

Audi memutuskan untuk upskill dan belajar coding di Full-Stack Software Engineering RevoU.

Gimana pengalaman Audi?

Perjalanan Awal: Dari Jurusan Sosiologi hingga UX Research

Meski saat ini berkecimpung di bidang tech, tapi siapa sangka, Audi adalah lulusan Sosiologi, bahkan mengambil jurusan IPS waktu SMA!

Ternyata, sejak SMP, Audi sudah mengulik dunia coding meskipun hanya sebatas permukaan. 

Mulai dari gabung komunitas online yang suka modifikasi game hingga scripting. "Sempat nyentuh logic-logikanya, walaupun scopenya masih game aja," jelasnya. 

Saat kuliah, ia fokus meneliti bagaimana ruang digital membentuk dunia kita, yang kemudian membawanya ke bidang UX Research. 

Selama bekerja sebagai UX Researcher, Audi sering melakukan usability testing dan melihat bagaimana sebuah aplikasi dapat memberikan dampak besar bagi banyak orang. 

Dari sinilah muncul inspirasi untuk bisa ikut membangun produk digital, bukan hanya meneliti atau merancangnya.

“Selama jadi researcher itu sering yang namanya Usability Testing–nge-test application dengan user base dan observasi behavior-nya, di situ sih paling terkesimanya, ngelihat sebuah app itu impactful dan bisa ngeshape hidup orang banyak. Dan jadinya terinspirasi pengen bisa juga bikin itu,” jelas Audi.

Mengapa Memilih Upskill di RevoU Full Stack Software Engineering?

Sebelum bergabung dengan RevoU, Audi sudah sempat mengambil kursus online di bidang Product Management. 

Semakin dalam dia terlibat dalam dunia digital product development, semakin besar pula rasa penasarannya terhadap teknologi yang membentuk produk-produk tersebut. 

"Aku udah nge-research, ngedesain, sekarang pengen bisa nge-build produknya," ungkap Audi. 

Ditambah lagi, bidang Full Stack Software Engineering) juga sangat menarik secara karier, "Dan bener banget ternyata, se-lucrative dan prospective itu."

Alasan Audi memilih RevoU adalah karena fleksibilitasnya.

Bootcamp ini sepenuhnya online, cocok dengan preferensi Audi yang lebih nyaman bekerja secara remote. "Aku lebih enjoy do things online. Memang suka WFH juga sih."

 Selain itu, kurikulum dan struktur materi di RevoU sesuai dengan tech stack yang sering ia temui di tempat kerja sebelumnya. 

So glad selama menjalaninya juga yang diajarin tuh ternyata bener-bener applicable di industri.”

Pengalaman Seru di RevoU: Dari Proyek hingga Skill Baru

Selama program RevoU, salah satu pengalaman paling berkesan bagi Audi adalah proyek akhirnya. Bersama tim, ia membuat aplikasi bernama Oksigen, yang memadukan teknologi pemetaan kualitas udara (via IQAir API) dengan data simulasi kasus ISPA dan BPJS harian. 

Dalam proyek ini, Audi memegang peran sebagai product manager, UX designer, sekaligus front-end developer

"Project ini sangat rewarding dan challenging, harus pakai sistem state management yang kompleks dan integrasi subscription dengan Midtrans," ceritanya.

Menurut Audi, tantangan-tantangan ini membuatnya semakin percaya diri. Apalagi, proyek ini bahkan ditampilkan di halaman FSSE RevoU—kebanggaan tersendiri bagi Audi dan tim!

RevoU NEXT: Memantapkan Langkah Karier

Meskipun hanya sempat ikut di bulan pertama RevoU NEXT karena sudah mendapatkan pekerjaan, Audi tetap merasa program ini sangat membantu.

 Dari pelatihan membuat CV yang baik, hingga sesi mock interview, semuanya memberikan nilai tambah bagi Audi.

“RevoU NEXT sangat amat valuable karena diajarin mendetail sama practitioner HR yang senior gimana caranya bikin CV yg proper, bikin LinkedIn yang proper, dan ada sesi interview dan ada review portfolio juga,” jelas Audi.

“Ini menurut ku super pentingt especially  buat yang mau transition ke engineering dari field lain. Jadi bisa tau dari HR dan Engineer yg udah berpengalaman, siasat ketika apply dan interview untuk engineering jobs,” lanjutnya.

Memulai Karier Software Engineering

Sekarang Audi bekerja sebagai Full Stack Software Engineer di Bumiterra, dan menariknya, proyek-proyek yang ia kerjakan di RevoU ternyata sangat berperan besar dalam mendapatkan pekerjaan ini.

“Being in RevoU juga plays a huge part in me being accepted into Bumiterra, all thanks to my obsession pas RevoU bikin portofolio berbasis peta-petaan!” kata Audi

“Di RevoU i get to learn how to build map-based projects dengan bimbingan Team Leader dan dapet feedback dari lecturer yang keren-keren banget.”

Kebetulan saat itu Bumiterra sedang mencari engineer yang ngerti untuk build map-based apps gitu. Dan basically my portfolios yang isinya peta-petaan itu match what they need!”

Ilmu RevoU yang Paling Berguna di Pekerjaan

Audi menyebut 3 materi yang menurutnya paling berguna di pekerjaannya sekarang:

  • React: “Mungkin utamanya pas kita diajarin React sih, karena di Bumiterra, aku develop app and websites using technologies yang basisnya di React untuk front-endnya.
  • Back-end: I think semua materi back-end sangat useful banget sih di kerjaan sekarang, karena aku juga bisa mengingat kembali materi-materi yang diajarin soal cara bikin API yang proper. 
  • Deploy Application: “Pengalaman sebagai student di RevoU dalam deploy application juga penting, karena aku juga perlu deploy beberapa hal on my own di kantor.”

Tips dari Audi: Buat Kamu yang Ingin Belajar Software Engineering

Buat kamu yang merasa memiliki passion di bidang problem-solving secara teknis dan ingin membuat sesuatu yang berdampak besar lewat Software Engineering, Audi punya beberapa pesan:

  1. “I think it’s natural untuk merasa takut dan bimbang. Tapi if you are the kind of person yang tau bahwa you really love building stuffs, collaborating sama orang-orang untuk problem solving secara technical, menciptakan sesuatu yang bisa memiliki lasting impact di dunia ini, I think you should take that chance

  2. Jalannya memang gak akan mulus, karena Software Engineering memang field yang sangat dinamis, tapi reward-nya itu sangat amat memuaskan banget sih, karena jalur karirnya dan sumber pendapatannya bisa se-diverse itu!

  3. Di dunia Software Engineering yang aku suka juga adalah, gak ada namanya konsep `udah telat nih untuk belajar coding`. Dunia coding itu selalu berkembang dan banyak hal-hal baru di setiap harinya. Engineers yang sudah suhu pun, kalau aku ngobrol dengan mereka, selalu belajar hal-hal baru.”

Jadi, buat kamu yang masih ragu untuk switch career ke bidang tech, kenapa nggak mulai belajar sekarang? Seperti Audi bilang, nggak ada kata terlambat untuk belajar coding. Kamu bisa mulai langkahmu di RevoU dan siapa tahu, karier impianmu ada di depan mata!

Kamu bisa mulai belajar dasar Software Engineering dan merasakan bagaimana menjadi student di RevoU selama dua minggu secara gratis di RevoU Fundamental Course (FC)! Siapa tahu, langkah kecil ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidupmu!

Cek selengkapnya di  bawah ini:

AI Academy

Batch Mar 2024

Bhadrika Evandito Atmomintarso (Vito Atmo)

Vito Atmo, seorang Digital Communication Specialist menceritakan pengalamannya belajar di RevoU AI for Marketing.

Digital Marketing

4 Moms Alumni RevoU Switch Career ke Tech Industry!

Pengalaman para ibu belajar digital marketing dan switch career ke tech industry dan 9 tips praktis untuk para RevoU Moms!

Kampus Merdeka

Apa Kata Mereka tentang Kampus Merdeka X RevoU?

Mau ikutan program Kampus Merdeka X RevoU tapi belum yakin? Di artikel ini, 5 mahasiswa dari berbagai kampus dan jurusan berbagi pengalaman mereka ikut Kampus Merdeka X RevoU!

bottom of page