top of page

Digital Marketing

Ready to launch your digital marketing career? Gain mastery in paid and organic marketing channels, including ads, SEO, content creation, and more. Supercharge your skills with cutting-edge AI modules, crafting impactful content, stunning visuals, and unlocking advanced analytics. Future-proof your digital marketing today!

Now with new module:

ATF DM 2025.png
Programs
Why RevoU
Free Courses
alumni-bg 1.png

#AlumniStories

RevoU Alumni : Stephanie Elawitachya

Data Analytics

Batch Jan 22

“Anak Udah Riset, Masa Kita Nggak Dukung?” – Dari Restu Mami, Stephanie Jadi Data Analyst di BCA

“Semua orang tua pasti khawatir kalau anaknya udah lulus kuliah, apakah dia akan dapat kerjaan,” begitu pembuka jujur dari Mami Stephanie—kini jadi pendukung utama langkah anaknya di dunia data analytics digital.


Buat Stephanie, Alumni Full-Stack Data Analytics RevoU, di sini biasa kita panggil Hanie, perjalanan menuju karier sebagai Data Analyst di BCA bukan proses instan, terutama ketika meyakinkan orang tua untuk merestui langkah yang ia pilih.



Keputusan Panjang yang Nggak Mudah

“Waktu aku pengen join RevoU itu lewat pertimbangan yang panjang banget,” ujar Hanie.


“Aku sempat ikut mini course-nya, ikut sharing session juga, tapi salah satu challenge paling gede adalah gimana caranya meyakinkan orang tua buat ngedukung.”


Saat itu, dunia digital belum semarak sekarang. Apalagi, biaya investasinya juga bukan kaleng-kaleng. “Itu tuh salah satu challenge aku: restu orang tua,” katanya. Dan ini bukan tanpa alasan.


Peran Sang Ibu: Kepercayaan Penuh Demi Masa Depan Anak

Ibunya Hanie sempat menyampaikan keraguan yang sangat relate buat banyak orang tua: “Selama kuliah, hanya diajarkan teori-teori, tidak diajarkan praktek. Dan di RevoU diajarkan praktek dan implementasinya ke pekerjaan yang lebih nyata.”


“Apalagi anak itu sendiri kan sudah riset dan analisa apa keinginan dia,” tambah sang ibu. “Itu kan untuk kepentingan masa depan dia sendiri.”


Kepercayaan sang ibu akhirnya datang setelah melihat bahwa Hanie serius dan melakukan riset. “Selama keinginan dia yang positif, sebagai orang tua saya mendukung setiap keinginan anak,” ungkapnya dengan mantap.




Ketakutan Paling Besar di Dunia Kerja: Saingan Sebanyak Itu?!

Hanie sendiri nggak menyangkal kalau dia sempat ngerasa insecure banget. “Waktu aku lulus, seangkatanku aja ada 100 orang. Kita lulus bareng. Belum lagi saingan dari kampus lain, angkatan lain, jurusan sama,” katanya sambil ketawa tipis.


Makanya, dia mutusin buat riset: “Apa sih yang bisa bikin aku stand out di mata rekruter?”


Jawabannya: skill praktikal dan portofolio.


Bagi Hanie, data analytics itu luas banget. “Semua industri punya data,” jelasnya. “E-commerce, banking, beauty, semua bisa dianalisis. Terus, aku tuh orangnya bosenan, jadi aku pengen skill yang versatile.”


Dan ternyata, data yang setiap hari terlihat ‘itu-itu aja’, justru kasih insight yang beda-beda tiap kali dianalisis. “Bahkan di tim aku yang isinya cuma lima orang, satu orang bisa punya insight yang beda-beda,” ujarnya antusias.


“Itu yang bikin data analytics fun banget.”


Masuk RevoU: Titik Balik



Ketika dia mutusin join RevoU, Stephanie punya misi jelas: bikin portofolio.


Yes, di RevoU Hanie belajar banyak soal Data Analytics terutama statistik, Python, SQL, dan memahami business problem. Namun, yang paling krusial adalah portofolio.


“Dari yang nggak punya portofolio sama sekali, jadi punya halaman portofolio sendiri di LinkedIn,” ujarnya bangga.


Sertifikat dari RevoU juga membantu. “Pas interview, itu langsung ditanya,” katanya. Tapi yang paling unexpected: networking. “Aku masuk kelas, isinya dari yang fresh graduate sampai yang udah kerja dan mau switch karier. Background-nya beragam banget.”


“Sekarang aku join chapter RevoU Tangerang. Kita meetup sebulan sekali, nongkrong, sharing. Kalau lagi ada kendala pun, biasanya aku curhat ke mereka dulu.”


Aplikasi Ilmu RevoU yang Langsung Kepake di Interview

Salah satu momen paling krusial adalah ketika dia apply ke BCA lewat Management Development Program.


Dikasih satu studi kasus: gimana cara bikin produk investasi Welma dari BCA jadi lebih kompetitif?


“Waktu itu dikasih waktu satu jam doang buat bikin deck dan langsung present ke interviewer,” kenangnya.


“Tapi aku inget banget, aku pernah bikin portofolio dengan topik understanding business problem di RevoU. Jadi literally framework yang sama aku pakai, aku cuma ganti judulnya aja.”



Hasilnya? “Keterima di BCA.”


Stephanie sekarang kerja di divisi Learning & Development. “BCA punya 27.000 karyawan. Dan kita harus mapping siapa yang butuh ikut sertifikasi, siapa yang skill-nya udah match sama posisinya,” jelasnya.


Bukan cuma itu. Dia juga bantu menyusun kurikulum pelatihan, melihat potensi karyawan, sampai bikin program yang relevan. “Scope-nya luas banget,” katanya.


Pesan Buat yang Mau Ikut Jejak Stephanie

Buat yang mau jadi data analyst (atau karier apapun di dunia digital), Stephanie punya empat tips:

  1. Rasa ingin tahu tinggi
    “Rasa kepo yang positif ini penting banget,” katanya. “Kalau dulu aku ngerasa udah cukup punya gelar, mungkin aku nggak akan sampai sini.”

  2. Punya target
    “Setidaknya tahu deh, lima tahun ke depan pengen jadi apa. Dari situ bisa mulai cari langkahnya.”

  3. Problem solver mindset
    “Nggak cuma buat kerjaan, tapi buat hidup juga penting banget.”

  4. Bangun networking
    “Jangan malu buat connect. Kadang-kadang, network hari ini bisa jadi jembatan karier besok.”


Penutup dari Sang Ibu

Sekarang setelah melihat anaknya berhasil, sang ibu menyimpulkan satu hal penting: “Anak itu udah tahu maunya apa, dan itu untuk masa depan dia sendiri. Ya bisa seperti sekarang, keterima di BCA.”


Kalau kamu saat ini lagi di posisi penuh ragu seperti Stephanie dulu, mungkin kisah ini bisa jadi pengingat bahwa semua proses besar selalu dimulai dari satu keputusan kecil: untuk percaya dan mulai belajar.


“Never stop learning, because life never stops teaching.”


Kalau kamu mau memulai karier baru seperti Hanie dan jangan ragu buat belajar dan berani mencoba hal-hal baru.


RevoU menyediakan beberapa program Full Stack yang bisa kamu ikuti. Atau, kamu juga bisa coba merasakan gimana jadi student di RevoU GRATIS di RevoU Mini Course (MC)!


Cek selengkapnya di bawah ini:

“Anak Udah Riset, Masa Kita Nggak Dukung?” – Dari Restu Mami, Stephanie Jadi Data Analyst di BCA

“Semua orang tua pasti khawatir kalau anaknya udah lulus kuliah, apakah dia akan dapat kerjaan,” begitu pembuka jujur dari Mami Stephanie—kini jadi pendukung utama langkah anaknya di dunia data analytics digital.


Buat Stephanie, Alumni Full-Stack Data Analytics RevoU, di sini biasa kita panggil Hanie, perjalanan menuju karier sebagai Data Analyst di BCA bukan proses instan, terutama ketika meyakinkan orang tua untuk merestui langkah yang ia pilih.



Keputusan Panjang yang Nggak Mudah

“Waktu aku pengen join RevoU itu lewat pertimbangan yang panjang banget,” ujar Hanie.


“Aku sempat ikut mini course-nya, ikut sharing session juga, tapi salah satu challenge paling gede adalah gimana caranya meyakinkan orang tua buat ngedukung.”


Saat itu, dunia digital belum semarak sekarang. Apalagi, biaya investasinya juga bukan kaleng-kaleng. “Itu tuh salah satu challenge aku: restu orang tua,” katanya. Dan ini bukan tanpa alasan.


Peran Sang Ibu: Kepercayaan Penuh Demi Masa Depan Anak

Ibunya Hanie sempat menyampaikan keraguan yang sangat relate buat banyak orang tua: “Selama kuliah, hanya diajarkan teori-teori, tidak diajarkan praktek. Dan di RevoU diajarkan praktek dan implementasinya ke pekerjaan yang lebih nyata.”


“Apalagi anak itu sendiri kan sudah riset dan analisa apa keinginan dia,” tambah sang ibu. “Itu kan untuk kepentingan masa depan dia sendiri.”


Kepercayaan sang ibu akhirnya datang setelah melihat bahwa Hanie serius dan melakukan riset. “Selama keinginan dia yang positif, sebagai orang tua saya mendukung setiap keinginan anak,” ungkapnya dengan mantap.




Ketakutan Paling Besar di Dunia Kerja: Saingan Sebanyak Itu?!

Hanie sendiri nggak menyangkal kalau dia sempat ngerasa insecure banget. “Waktu aku lulus, seangkatanku aja ada 100 orang. Kita lulus bareng. Belum lagi saingan dari kampus lain, angkatan lain, jurusan sama,” katanya sambil ketawa tipis.


Makanya, dia mutusin buat riset: “Apa sih yang bisa bikin aku stand out di mata rekruter?”


Jawabannya: skill praktikal dan portofolio.


Bagi Hanie, data analytics itu luas banget. “Semua industri punya data,” jelasnya. “E-commerce, banking, beauty, semua bisa dianalisis. Terus, aku tuh orangnya bosenan, jadi aku pengen skill yang versatile.”


Dan ternyata, data yang setiap hari terlihat ‘itu-itu aja’, justru kasih insight yang beda-beda tiap kali dianalisis. “Bahkan di tim aku yang isinya cuma lima orang, satu orang bisa punya insight yang beda-beda,” ujarnya antusias.


“Itu yang bikin data analytics fun banget.”


Masuk RevoU: Titik Balik



Ketika dia mutusin join RevoU, Stephanie punya misi jelas: bikin portofolio.


Yes, di RevoU Hanie belajar banyak soal Data Analytics terutama statistik, Python, SQL, dan memahami business problem. Namun, yang paling krusial adalah portofolio.


“Dari yang nggak punya portofolio sama sekali, jadi punya halaman portofolio sendiri di LinkedIn,” ujarnya bangga.


Sertifikat dari RevoU juga membantu. “Pas interview, itu langsung ditanya,” katanya. Tapi yang paling unexpected: networking. “Aku masuk kelas, isinya dari yang fresh graduate sampai yang udah kerja dan mau switch karier. Background-nya beragam banget.”


“Sekarang aku join chapter RevoU Tangerang. Kita meetup sebulan sekali, nongkrong, sharing. Kalau lagi ada kendala pun, biasanya aku curhat ke mereka dulu.”


Aplikasi Ilmu RevoU yang Langsung Kepake di Interview

Salah satu momen paling krusial adalah ketika dia apply ke BCA lewat Management Development Program.


Dikasih satu studi kasus: gimana cara bikin produk investasi Welma dari BCA jadi lebih kompetitif?


“Waktu itu dikasih waktu satu jam doang buat bikin deck dan langsung present ke interviewer,” kenangnya.


“Tapi aku inget banget, aku pernah bikin portofolio dengan topik understanding business problem di RevoU. Jadi literally framework yang sama aku pakai, aku cuma ganti judulnya aja.”



Hasilnya? “Keterima di BCA.”


Stephanie sekarang kerja di divisi Learning & Development. “BCA punya 27.000 karyawan. Dan kita harus mapping siapa yang butuh ikut sertifikasi, siapa yang skill-nya udah match sama posisinya,” jelasnya.


Bukan cuma itu. Dia juga bantu menyusun kurikulum pelatihan, melihat potensi karyawan, sampai bikin program yang relevan. “Scope-nya luas banget,” katanya.


Pesan Buat yang Mau Ikut Jejak Stephanie

Buat yang mau jadi data analyst (atau karier apapun di dunia digital), Stephanie punya empat tips:

  1. Rasa ingin tahu tinggi
    “Rasa kepo yang positif ini penting banget,” katanya. “Kalau dulu aku ngerasa udah cukup punya gelar, mungkin aku nggak akan sampai sini.”

  2. Punya target
    “Setidaknya tahu deh, lima tahun ke depan pengen jadi apa. Dari situ bisa mulai cari langkahnya.”

  3. Problem solver mindset
    “Nggak cuma buat kerjaan, tapi buat hidup juga penting banget.”

  4. Bangun networking
    “Jangan malu buat connect. Kadang-kadang, network hari ini bisa jadi jembatan karier besok.”


Penutup dari Sang Ibu

Sekarang setelah melihat anaknya berhasil, sang ibu menyimpulkan satu hal penting: “Anak itu udah tahu maunya apa, dan itu untuk masa depan dia sendiri. Ya bisa seperti sekarang, keterima di BCA.”


Kalau kamu saat ini lagi di posisi penuh ragu seperti Stephanie dulu, mungkin kisah ini bisa jadi pengingat bahwa semua proses besar selalu dimulai dari satu keputusan kecil: untuk percaya dan mulai belajar.


“Never stop learning, because life never stops teaching.”


Kalau kamu mau memulai karier baru seperti Hanie dan jangan ragu buat belajar dan berani mencoba hal-hal baru.


RevoU menyediakan beberapa program Full Stack yang bisa kamu ikuti. Atau, kamu juga bisa coba merasakan gimana jadi student di RevoU GRATIS di RevoU Mini Course (MC)!


Cek selengkapnya di bawah ini:

Table of Contents

“Anak Udah Riset, Masa Kita Nggak Dukung?” – Dari Restu Mami, Stephanie Jadi Data Analyst di BCA
Keputusan Panjang yang Nggak Mudah
Peran Sang Ibu: Kepercayaan Penuh Demi Masa Depan Anak
Ketakutan Paling Besar di Dunia Kerja: Saingan Sebanyak Itu?!
Masuk RevoU: Titik Balik
Aplikasi Ilmu RevoU yang Langsung Kepake di Interview
Pesan Buat yang Mau Ikut Jejak Stephanie
Penutup dari Sang Ibu

Data Analytics

Batch Jan 22

RevoU Alumni : Stephanie Elawitachya

Tertarik jadi Data Analyst tapi orang tua belum yakin? Stephanie juga pernah ada di posisi itu. Lewat RevoU, ia bangun portofolio, dapet restu Mami, dan akhirnya keterima kerja di BCA. Simak kisah lengkapnya disini!

Ngobrol bareng Career Coach

Irvandias Sanjaya

Ngobrol bareng Career Coach : Dias

Biar Lebih Stand Out Saat Cari Kerja, Gimana Caranya?
Certified Career Coach RevoU, Irvandias Sanjaya, bongkar strategi jadi kandidat unggulan — mulai dari CV, interview, sampai mindset & networking!

Alumni Catch-Up

Juhniarto Tandipasau

Alumni Catch-Up : Juno

Kenalan dengan Juno, alumni RevoU yang bangkit dari keterpurukan setelah di-PHK jadi akuntan di tahun 2020. Namun, dengan semangat belajarnya, ia memulai karier baru di digital marketing lewat RevoU. Mulai dari Ruangguru, SOCAR Malaysia, hingga kini di GetGo Singapura. Yuk, simak kisah inspiratif dan tips karier dari Juno!

bottom of page