Airtable
Airtable adalah platform kolaboratif berbasis cloud yang mengintegrasikan fungsionalitas database dengan interface mirip spreadsheet.
product-manager
Apa itu Airtable?
Airtable adalah platform kolaboratif berbasis cloud yang mengintegrasikan fungsionalitas database dengan interface mirip spreadsheet.
Platform ini dirancang khusus untuk memberikan fleksibilitas kepada user dalam menyimpan, mengatur, dan mengelola informasi secara dinamis dan efisien. User akan menyusun dan mengakses data dengan format yang familiar seperti spreadsheet, namun bisa melakukan analisis dan pengelolaan data jauh lebih canggih dibandingkan spreadsheet konvensional.
Keunggulan utama Airtable terletak pada kemampuannya sebagai relational database, memungkinkan data disusun dalam kolom dan baris yang terstruktur, memfasilitasi pengelolaan berbagai jenis data--mulai dari numerik, teks, gambar, sampai link—dalam satu platform.
Tak hanya itu, Airtable juga mendukung visualisasi data. User bisa dengan mudah mengidentifikasi dan memahami hubungan antara set data yang kompleks.
Dalam Airtable, user bisa membuat "bases", yang dapat dianggap sebagai kumpulan "tables" atau tabel-tabel. Setiap tabel dapat dikustomisasi dengan "fields" atau kolom yang beragam, mulai dari teks, gambar, sampai checklist. Lebih lanjut, user juga dapat membuat hubungan antar tabel untuk menghubungkan data yang relevan satu sama lain.
Fitur Airtable untuk Project Management
Berikut beberapa fitur utama Airtable yang relevan untuk project management:
- Project template: Airtable menyediakan beragam template yang dirancang khusus untuk project management. Project manager bisa langsung terjun ke dalam pekerjaan tanpa harus memulai dari nol.
- Tampilan yang beragam: platform ini menawarkan berbagai tampilan seperti kalender, kanban, dan grid untuk memilih visualisasi data yang paling cocok untuk proyek, memudahkan pelacakan deadline, prioritas, dan progres.
- Kolaborasi tim: Airtable memfasilitasi kerja sama tim secara real-time dengan fitur yang mendukung pembagian tugas, penulisan komentar pada notes, dan notifikasi, memastikan semua anggota tim selalu update dan terlibat.
- Custom fields: Airtable memiliki fitur untuk menyesuaikan tabel dengan berbagai jenis kolom, seperti checklist, dropdown, tanggal, dan lampiran, memberikan project manager fleksibilitas dalam mengatur informasi sesuai kebutuhan proyek.
- Relational database: fitur relational database di Airtable berguna untuk menghubungkan berbagai tabel berbeda, sangat berguna dalam melacak hubungan antara tugas, sumber daya, dan ketergantungan.
- Automasi: Airtable menyediakan opsi untuk mengatur automasi yang menangani tugas berulang, seperti mengirim e-mail otomatis ketika tugas selesai atau mengingatkan tentang deadline.
- Integrasi: platform ini dapat diintegrasikan dengan berbagai aplikasi lain seperti Slack, Google Drive, dan Zapier, memudahkan Airtable untuk “menyatu” dengan ekosistem tool lain yang telah ada
- Akses dan peran: project manager memiliki kemampuan untuk mengatur tingkat akses anggota tim, memastikan data sensitif dilindungi dan hanya bisa diakses oleh orang yang berwenang.
- Mobile app: mobile app Airtable memudahkan project manager dan anggota tim untuk mengakses sekaligus memperbarui proyek dari mana pun.
Contoh Penggunaan Airtable
Airtable, sebagai platform kolaboratif berbasis cloud, menawarkan berbagai fitur yang memudahkan pengguna dalam mengelola data dan kolaborasi tim. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Airtable dalam berbagai skenario:
Perencanaan proyek
Seorang project manager membuat sebuah "base" di Airtable untuk proyek baru. Ia memilih template dan menyesuaikannya dengan menambahkan tabel untuk tugas, milestones, sumber daya, serta anggaran.
Setiap tabel memiliki kolom yang relevan, seperti deskripsi tugas, tanggal mulai dan selesai, prioritas, status, penanggung jawab, dan lain-lain.
Pelacakan tugas
Dalam tabel tugas, project manager menggunakan tampilan kanban untuk memvisualisasikan alur kerja. Tugas-tugas disusun dalam kolom berdasarkan statusnya, seperti "To Do", "In Progress", dan "Completed". Dengan begitu, tim lebih mudah melihat apa yang perlu dikerjakan dan apa yang sudah selesai.
Kolaborasi tim
Anggota tim diundang ke base dan diberikan akses sesuai peran masing-masing. Mereka dapat menambahkan komentar pada tugas, melampirkan file, dan memperbarui status tugasnya. Di sini, saat project manager menetapkan tugas dan deadlines, semua anggota tim bisa langsung menerima notifikasi tugas.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apakah Airtable berbayar?
Airtable menawarkan paket langganan sesuai kebutuhan berbagai user, mulai dari individu sampai bisnis besar:
- Free: Airtable menawarkan paket gratis untuk mengakses fitur inti dari platform. Namun, paket gratis memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah catatan yang dapat dibuat dan ruang penyimpanan yang tersedia.
- Plus: paket ini menawarkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dan fitur tambahan. Biasanya, Plus Plan ditujukan untuk perusahaan kecil atau tim dengan kebutuhan yang lebih kompleks daripada pengguna individu. Biayanya sebesar $24 per bulan atau sekitar Rp380.000, ada potongan harga jika dibayarkan per tahun.
- Pro Plan: untuk tim dengan kebutuhan lebih kompleks, Pro Plan memberikan fitur tambahan seperti Gantt dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Biayanya sebesar $54 per bulan atau sekitar Rp855.000, mendapatkan harga lebih murah jika dibayarkan per tahun.
- Enterprise Plan: ini adalah paket premium untuk organisasi besar dengan kebutuhan khusus. Enterprise Plan menawarkan kapasitas penyimpanan yang sangat besar, account manager khusus, dan fitur kustomisasi lanjutan.
Mulai karirmu dalam
product-manager
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!