Analisis Inferensial
Statistik inferensial atau analisis inferensial adalah metode yang digunakan untuk membuat kesimpulan berdasarkan sampel yang merepresentasikan populasi.
data-analyst
Apa itu Analisis Inferensial?
Statistik inferensial atau analisis inferensial adalah metode yang digunakan untuk membuat kesimpulan berdasarkan sampel yang merepresentasikan populasi.
Analisis ini dilakukan dengan menganalisis pengambilan sampel acak dari kumpulan data yang jauh lebih luas, seperti populasi yang lebih besar. Dari situ akan diambil kesimpulan yang diterapkan di seluruh populasi.
Keakuratan analisis inferensial sangat tergantung pada keakuratan data sampel dan bagaimana itu mewakili populasi yang lebih besar. Hal ini berlaku untuk populasi apa pun, seperti sekelompok orang, wilayah geografis, maupun fasilitas perawatan kesehatan.
Teknik analisis inferensial memungkinkan analyst bekerja dengan sampel yang lebih kecil dibandingkan seluruh populasi. Jumlah sampel yang representatif juga harus cukup besar untuk memberikan hasil yang signifikan secara statistik, tetapi tetap memungkinkan untuk dianalisis.
Dikarenakan analisis inferensial membuat prediksi daripada menyatakan fakta, hasilnya sering kali berbentuk probabilitas.
Ciri-ciri Analisis Inferensial
Analisis inferensial bisa dicirikan berdasarkan penggunaannya, yaitu untuk menetapkan parameter tentang suatu kelompok dan kemudian membuat hipotesis tentang data.
Analisis inferensial merupakan salah satu teknik yang paling berguna untuk membuat prediksi tentang bagaimana kumpulan data akan diskalakan. Analisis ini juga membantu menetapkan tolok ukur untuk pengujian hipotesis.
Jenis Analisis Inferensial
Dirangkum dari Cuemath, berikut jenis-jenis analisis inferensial:
#1 Analisis regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengukur bagaimana satu variabel akan berubah sehubungan dengan variabel lain. Metode analisis ini memungkinkan analyst memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang berbeda.
Ada banyak jenis regresi yang bisa digunakan, seperti regresi linier sederhana, linier berganda, nominal, logistik, dan ordinal. Namun, regresi yang paling umum dipakai dalam analisis inferensial adalah regresi linier.
Regresi linier memeriksa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
#2 Uji hipotesis
Pengujian hipotesis adalah jenis analisis inferensial yang digunakan untuk menguji asumsi dan menarik kesimpulan tentang populasi dari data sampel yang ada. Agar mendapatkan simpulan yang valid, hipotesis atau prediksi akan diuji menggunakan uji statistik.
Uji hipotesis juga akan melibatkan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
#3 Interval kepercayaan
Tujuan utama dari analisis inferensial adalah untuk memperkirakan parameter populasi yang sebagian besar nilainya tidak diketahui.
Interval kepercayaan membantu dalam memperkirakan tingkat akurasi sampel dari parameter populasi. Setiap interval kepercayaan dikaitkan dengan tingkat kepercayaan yang menunjukkan probabilitas dalam bentuk persentase interval.
Misalnya, nilai interval kepercayaan 90% menunjukkan jika pengujian dilakukan 100 kali menggunakan sampel baru dengan kondisi yang sama, maka estimasi akurasi sebesar 90 kali.
Contoh Analisis Inferensial
Berikut adalah contoh penggunaan analisis inferensial.
Michele ingin membuka toko roti di Malang. Untuk menentukan daftar menu yang akan dijual, dilakukan survei ke 300 warga setempat dengan tujuan mengetahui selera dan preferensi mereka.
Survei mencakup orang-orang dari berbagai kelompok usia, jenis kelamin, dan kelas pendapatan. Hasil survei tersebut dinyatakan sebagai berikut:
- 60% perempuan menyukai brownies.
- 45% dari total penduduk menyukai donat.
- 95% orang dewasa menyukai bolu pisang.
- 25% remaja menyukai cookies.
Hasil tersebut diperoleh dari analisis inferensial. Selanjutnya, Michele memasukkan semua jenis roti di atas ke daftar menunya untuk menarik pelanggan, di mana Michele membuat kesimpulan atau generalisasi berdasarkan jawaban survei.
Selain itu, Michele juga ingin menambahkan kue baru yang inovatif untuk memberikan pengalaman yang kaya kepada pelanggannya.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan analisis inferensial dan deskriptif?
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan meringkas data persis seperti yang disajikan. Artinya, tidak boleh ada prediksi atau generalisasi yang digunakan dalam penyajian data ini.
Di sisi lain, analisis inferensial bertujuan menarik kesimpulan atau membuat prediksi dari suatu data. Analisis ini merupakan lanjutan dari analisis deskriptif karena menggunakan sampel data yang sama untuk membuat prediksi dan kesimpulan tentang populasi yang lebih besar.
Lebih lanjut, berikut perbedaan analisis inferensial dan deskriptif dirangkum dari Wall Street Mojo:
- Analisis inferensial membantu membuat kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel yang mewakilinya. Analisis deskriptif hanya menggambarkan kumpulan data dengan menunjukkan ringkasan poin data.
- Teknik yang digunakan dalam analisis inferensial adalah regresi, uji hipotesis, dan interval kepercayaan. Sementara analisis deskriptif menggunakan teknik frekuensi, tendensi sentral, dispersi, dan posisi.
- Dalam analisis inferensial ada ketidakpastian karena mengandung prediksi dan hipotesis dari hasil sampel. Analisis deskriptif tidak ada ketidakpastian saat menampilkan titik data yang telah diukur.
- Analisis inferensial digunakan untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang tidak diketahui. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik sampel atau populasi yang sudah diketahui.
Mulai karirmu dalam
data-analyst
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!