top of page

Attention Span

Attention span menghitung durasi di mana seorang konsumen dapat fokus pada konten digital sebelum kehilangan minat. Berapa lama attention span pengguna sosmed?

digital-marketer

Mengenal Attention Span

__wf_reserved_inherit

Dalam konteks digital marketing, attention span adalah durasi waktu di mana seorang konsumen dapat fokus pada konten digital sebelum kehilangan minat.

Rentang perhatian yang semakin singkat di era digital menantang marketer untuk segera menarik dan menjaga fokus target audiens mereka. Hal ini penting karena detik-detik pertama ketika seorang user berinteraksi dengan konten bisa menentukan apakah mereka akan terlibat lebih lanjut atau meninggalkan konten tersebut.

Oleh karena itu, strategi seperti menggunakan visual menarik, pesan ringkas, dan teknik storytelling yang efektif menjadi krusial dalam kesuksesan campaign digital marketing. Strategi ini bertujuan menarik perhatian, mempertahankan user engagement, bahkan sampai membuatnya membeli produk, hanya dalam waktu yang sangat singkat.

Jenis-jenis Attention Span

Jenis-jenis attention span yang relevan dalam konteks pemasaran digital meliputi:

  • Sustained attention: kemampuan untuk fokus secara berkelanjutan pada satu tugas atau aktivitas tanpa gangguan. Ini penting untuk konten yang memerlukan pemahaman mendalam, seperti webinar atau tutorial panjang.
  • Selective attention: kemampuan untuk memilih informasi penting di tengah banyak gangguan. Marketer menggunakan ini untuk menarik perhatian konsumen pada aspek-aspek kunci iklan atau postingan media sosial.
  • Divided attention: kemampuan untuk memproses beberapa sumber informasi sekaligus. Ini sering terjadi saat user berselancar di internet, membuka banyak tab atau aplikasi sekaligus.

Berapa Lama Attention Span Pengguna Sosmed?

Pada tahun 2023, ProfileTree melakukan penelitian tentang attention span di era digital. Hasilnya menunjukkan attention span khususnya di kalangan pengguna media sosial, terutama Generasi Z, sangat singkat, hanya berkisar 8 detik.

Faktor-faktor seperti konsumsi media yang cepat dan sering, desain platform yang mendorong konsumsi tanpa henti, serta prevalensi konten bentuk pendek (seperti video TikTok berdurasi singkat), semuanya berkontribusi pada penurunan attention span ini.

Sementara penelitian yang dilakukan Pew Research Center menunjukkan remaja menghabiskan waktu secara online dengan frekuensi tinggi, sebagian besar mengakses platform seperti YouTube dan TikTok setiap hari, dan beberapa di antaranya hampir terus-menerus sepanjang hari.

Hasil ini menggambarkan betapa terintegrasi dan pentingnya media sosial dan platform digital dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja​.

Contoh Strategi Marketing Terkait Attention Span

Untuk menyesuaikan dengan attention span yang singkat di era digital, berikut beberapa contoh strategi marketing yang dapat digunakan:

  • Penggunaan visual menarik: menarik perhatian user bisa dengan menggunakan gambar, video, atau animasi yang menarik secara visual. Visual yang unik dan menonjol membuat konten lebih menarik dalam hitungan detik pertama.
  • Konten pendek dan to-the-point: menggunakan pesan yang singkat dan langsung ke inti agar mudah dipahami. Ini termasuk penggunaan headline, post di media sosial yang ringkas, atau iklan yang to-the-point.
  • Storytelling yang emosional: menggunakan narasi atau cerita yang membangkitkan emosi untuk terhubung dengan audiens secara lebih dalam. Cerita yang relatable dan menarik dapat membuat audiens tetap engage lebih lama.
  • Call-to-action yang jelas: memasukkan CTA yang jelas dan mudah diikuti untuk mendorong interaksi segera, seperti mengeklik link, mendaftar untuk newsletter, atau membuat pembelian.
  • Optimasi untuk mobile: memastikan semua konten dan website mobile-friendly, mengingat banyaknya user yang mengakses internet via smartphone. Konten yang mobile-friendly cenderung memiliki performa lebih baik dalam mempertahankan perhatian user.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara marketer menjaga fokus target audiens?

Untuk menjaga fokus target audiens, marketer dapat menggunakan beberapa strategi berikut:

  • Konten berkualitas tinggi: pastikan konten yang disajikan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga informatif dan berharga. Konten yang mendidik atau memberikan solusi atas masalah yang dihadapi audiens akan membuat mereka lebih engage.
  • Personalisasi: sesuaikan konten dengan kebutuhan dan minat spesifik audiens. Personalisasi bisa berbasis data demografis, perilaku online, atau preferensi yang telah dikumpulkan melalui interaksi sebelumnya.
  • Penggunaan teknologi dan tool terkini: manfaatkan tool dan teknologi terkini untuk mengoptimalkan campaign, seperti AI untuk analisis big data atau software untuk automasi marketing yang bisa menyediakan interaksi lebih relevan dan tepat waktu.
  • Interaktivitas: mengintegrasikan elemen-elemen interaktif seperti kuis, polling, atau augmented reality dalam konten bisa meningkatkan engagement audiens. Interaktivitas mendorong audiens berpartisipasi aktif daripada sekedar menjadi penerima pasif informasi.
  • Frekuensi dan waktu posting yang tepat: memposting konten di waktu yang tepat dan secara konsisten juga penting untuk memastikan brand selalu ada di benak audiens, tanpa membuat mereka merasa terganggu.
  • Pendekatan multi-platform: jangkau audiens melalui berbagai platform agar meningkatkan peluang untuk menarik perhatian mereka, sesuai dengan platform yang paling digunakan.
  • Menghindari overload informasi: hindari membanjiri audiens dengan terlalu banyak informasi dalam satu waktu. Pesan yang ringkas dan mudah dicerna lebih efektif dalam mempertahankan perhatian.

Mulai karirmu dalam

digital-marketer

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS
bottom of page