Backdoor
Backdoor adalah metode untuk menjalankan akses tidak sah ke sistem komputer atau jaringan, menghindari mekanisme keamanan normal untuk mencuri data, menginstal malware, atau mengontrol perangkat secara diam-diam.
software-engineer
Apa itu Backdoor?
Backdoor adalah metode untuk menjalankan akses tidak sah ke sistem komputer atau jaringan, menghindari mekanisme keamanan normal untuk mencuri data, menginstal malware, atau mengontrol perangkat secara diam-diam.
Backdoor sering kali dibuat dengan sengaja oleh pembuat software atau hardware sebagai cara untuk mengakses teknologi mereka setelah distribusi. Namun, backdoor juga bisa diciptakan oleh attacker melalui pemanfaatan kerentanan sistem atau dengan menginstal malware.
Backdoor memberikan akses tingkat tinggi, sering disebut sebagai "akses root", yang memungkinkan pelaku cyber crime untuk mencuri data pribadi dan keuangan, menginstal malware tambahan, dan mengambil alih perangkat.
Meskipun backdoor dapat memberikan manfaat dalam hal dukungan teknis dan pemecahan masalah bagi user yang terkunci dari perangkatnya, keberadaan metode ini juga menimbulkan risiko keamanan yang tinggi.
Tujuan Backdoor
Tujuan dari backdoor bisa bervariasi, tergantung pada siapa yang membuatnya dan untuk apa. Berikut beberapa tujuan utama backdoor:
Akses pemeliharaan oleh pembuat atau pengembang
Pembuat software atau hardware biasanya menyertakan backdoor sebagai cara untuk mengakses produk mereka setelah distribusi. Tujuannya adalah untuk pemeliharaan, pembaruan, atau pemecahan masalah yang mungkin diperlukan oleh user.
Hal ini membantu mereka untuk memberikan dukungan teknis yang efektif tanpa memerlukan user untuk melakukan tindakan kompleks.
Pengujian dan pengembangan
Selama proses pengembangan, tim developer kemungkinan memerlukan akses cepat ke aplikasi atau sistem untuk pengujian fungsionalitas atau perbaikan bug. Dalam kasus ini, backdoor mempercepat proses pengembangan dan pengujian dengan menghindari prosedur autentikasi standar.
Pemantauan dan pengawasan
Dalam beberapa kasus, pemerintah atau lembaga keamanan bisa saja meminta atau secara rahasia memasang backdoor pada software atau hardware untuk pemantauan komunikasi atau aktivitas user. Proses ini dilakukan dengan alasan keamanan nasional atau penegakan hukum.
Aktivitas kejahatan oleh penyerang
Cyber attacker membuat atau memanfaatkan backdoor untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau jaringan. Tujuannya bisa untuk mencuri data sensitif, menginstal malware tambahan, melakukan penipuan, atau mengambil alih kontrol atas perangkat korban.
Kontrol dan manajemen jarak jauh
Dalam konteks yang lebih teknis dan kurang berbahaya, backdoor dapat dipakai oleh administrator sistem atau jaringan untuk mengelola perangkat atau server dari jarak jauh. Hal ini membantu mereka untuk melakukan pembaruan, perbaikan, atau konfigurasi tanpa perlu hadir secara fisik.
Mengapa Backdoor Berbahaya?
Backdoor dianggap berbahaya karena beberapa alasan utama:
- Akses tidak sah: backdoor mendapatkan akses ke sistem, jaringan, atau aplikasi tanpa melalui prosedur autentikasi yang sah. Artinya, penyerang bisa mengakses data sensitif, mengontrol sistem, atau melakukan aktivitas jahat tanpa diketahui.
- Pencurian data: salah satu risiko terbesar dari backdoor adalah kemampuan penyerang untuk mencuri informasi pribadi, data keuangan, rahasia perusahaan, dan informasi sensitif lainnya. Pencurian data dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, pencemaran nama baik, dan pelanggaran privasi.
- Instalasi malware: backdoor sering digunakan untuk menginstal jenis malware lain, seperti ransomware, spyware, atau virus. Hal ini menyebabkan kerusakan lebih lanjut, termasuk enkripsi file untuk tebusan, pemantauan aktivitas user tanpa sepengetahuan mereka, dan kerusakan sistem.
- Kontrol dan sabotase sistem: penyerang dapat menggunakan backdoor untuk mengambil alih kontrol sistem atau jaringan. Mereka mengubah konfigurasi, menghapus data, atau bahkan menonaktifkan infrastruktur kritis, yang dapat menyebabkan gangguan operasional dan bahkan membahayakan keselamatan fisik.
- Penyalahgunaan sumber daya: backdoor juga bisa digunakan untuk memanfaatkan sumber daya sistem yang terinfeksi untuk tujuan penyerang, seperti cryptojacking atau melancarkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS).
- Kerusakan reputasi dan kepercayaan: insiden keamanan yang melibatkan backdoor bisa merusak reputasi dan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis atau organisasi, yang mungkin memiliki dampak jangka panjang terhadap kesuksesan dan keberlangsungan bisnis.
Jenis Backdoor
Berdasarkan Tech Target, berikut jenis-jenis backdoor:
Backdoor melalui malware
- Cryptojacking: menggunakan sumber daya komputasi korban untuk cryptocurrency mining tanpa izin.
- Serangan Denial of Service (DoS): membanjiri server, sistem, atau jaringan dengan traffic tidak sah sehingga user tidak dapat mengaksesnya.
- Ransomware: malware yang mencegah user mengakses sistem dan file yang sudah terinfeksi, biasanya dengan meminta pembayaran tebusan.
- Spyware dan keyloggers: malware yang mencuri informasi sensitif dan mengirimkannya ke pihak ketiga tanpa sepengetahuan pemilik informasi. Keyloggers merekam setiap tap kunci user untuk mencuri password dan data sensitif lain.
- Trojan Horse: program jahat yang sering diinstal melalui backdoor dan tampak tidak berbahaya. Trojan backdoor memungkinkan kontrol administratif jarak jauh dari sistem yang ditargetkan.
Backdoor melalui metode instalasi
- Federated learning: metode machine learning terdistribusi yang membuat pelaku ancaman meracuni set data pelatihan.
- Hardware: chip, processor, hard drive, dan USB yang dimodifikasi untuk menciptakan backdoor.
- Internet of Things (IoT): komponen seperti kamera keamanan, drone, dan smart thermostat yang dapat berfungsi sebagai backdoor dan menjadi kerentanan keamanan.
- Island hopping: menargetkan mitra bisnis pihak ketiga untuk mendapatkan akses tidak sah ke organisasi yang lebih besar.
- Phishing: e-mail yang tampak sah, digunakan untuk menipu user agar memberikan informasi sensitif dan digunakan untuk menginstal malware backdoor.
- Steganografi: menyembunyikan malware dalam bitmap file gambar, biasanya tidak dianggap sebagai ancaman keamanan.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara mencegah backdoor?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut strategi untuk mencegah backdoor
- Ubah password default: sistem dan perangkat biasanya menyediakan password default yang bisa dengan mudah ditebak oleh penyerang. Ubah password ini menjadi lebih kuat dan sulit dideteksi.
- Multi-factor authentication (MFA): mengaktifkan MFA menambahkan lapisan keamanan tambahan, mempersulit penyerang untuk mendapatkan akses meskipun mereka memiliki password.
- Pemantauan jaringan: memantau aktivitas jaringan untuk mendeteksi anomali atau lonjakan data yang tidak biasa dapat membantu mengidentifikasi upaya penetrasi backdoor.
- Pemilihan aplikasi dan plugin dengan hati-hati: hanya gunakan aplikasi dan plugin dari sumber terpercaya. Cybercriminals sering menyembunyikan backdoor dalam aplikasi gratis yang tampak sah.
- Firewall: memastikan setiap perangkat dilindungi oleh firewall membantu mencegah akses tidak sah dan membatasi traffic yang dapat mengalir melalui open port.
- Allowlisting: gunakan allowlisting untuk menghindari software yang tidak terpercaya, serta hanya izinkan akses user terpercaya dengan otentikasi yang tepat.
Mulai karirmu dalam
software-engineer
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!