Benchmarking
Benchmarking berusaha membandingkan aspek-aspek tertentu dari kegiatan operasional dengan perusahaan lain yang punya standar terbaik. Pelajari metode, tujuan, dan cara melakukannya!
product-manager
Apa itu Benchmarking?
Benchmarking adalah proses di mana suatu perusahaan membandingkan aspek-aspek tertentu dari kegiatan operasionalnya dengan perusahaan lain yang dikenal memiliki standar terbaik dalam aspek tersebut.
Fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan informasi tentang cara meningkatkan proses, produk, atau strategi. Proses ini melibatkan pengumpulan data tentang kinerja perusahaan sendiri dan perbandingannya dengan data dari perusahaan lain, yang bisa jadi adalah pesaing langsung atau perusahaan di industri lain.
Dari situ, perusahaan dapat mengidentifikasi celah kinerja, mengadopsi best-practice, dan mengimplementasikan perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional.
Tujuan Benchmarking
Dilansir dari Lucidchart, berikut tujuan utama dari benchmarking:
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: benchmarking bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dengan mengadopsi strategi terbaik. Hal ini diidentifikasi melalui perbandingan dengan perusahaan lain atau standar dari industri.
- Evaluasi kinerja perusahaan: benchmarking bisa mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kompetitor atau industri.
- Melakukan perubahan berdasarkan data: benchmarking berguna untuk mengimplementasikan perubahan berdasarkan hasil analisis seperti mengurangi cost, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam industri.
- Perbaikan manajemen: benchmarking menerapkan prinsip Total Quality Management (TQM), memastikan perusahaan tidak hanya memenuhi standar tetapi juga mampu melampaui ekspektasi pelanggan, yang penting untuk keberhasilan jangka panjang.
Metode Benchmarking
Dilansir dari Shopify, metode benchmarking dapat diterapkan dalam bisnis yang mencakup beberapa tipe, yaitu:
- Technical benchmarking: digunakan oleh product designer untuk menilai kapabilitas dan melakukan upgrade.
- Performance benchmarking: memfokuskan pada key performance indicator (KPI) untuk membandingkan perusahaan dari performanya kebelakang dan kompetitor.
- Competitive benchmarking: melakukan perbandingan langsung dengan kompetitor. Misalnya, sebuah kedai kopi dapat membandingkan penjualan, harga menu, atau tingkat kepuasan pelanggan dengan kedai kopi lain di area yang sama.
- Strategic benchmarking: melakukan perbandingan dengan perusahaan di luar industri yang sama untuk mengadopsi best-method. Contohnya, perusahaan software mempelajari campaign marketing dari brand pakaian untuk mendapatkan insight baru.
- Internal benchmarking: melakukan evaluasi dan perbandingan antar tim dalam satu perusahaan untuk mengidentifikasi metode terbaik atau area yang memerlukan peningkatan.
Contoh Benchmarking
Berikut beberapa contoh penerapan benchmarking dalam berbagai konteks:
- Perusahaan manufaktur: sebuah pabrik mobil di Indonesia melakukan benchmarking terhadap Toyota untuk mengoptimalkan proses produksi mereka. Dengan mempelajari dan menerapkan sistem produksi Toyota yang efisien, mereka dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan.
- Sektor kesehatan: rumah sakit di Jakarta melakukan benchmarking dengan rumah sakit terkemuka di Singapura untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen kasus pasien. Ini termasuk memperbaiki waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien.
- Industri pendidikan: sebuah universitas menggunakan benchmarking untuk membandingkan kurikulum dan metode pengajarannya dengan universitas ternama di Asia Tenggara. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menarik lebih banyak mahasiswa internasional.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara melakukan benchmarking?
Untuk melakukan benchmarking, berikut langkah-langkah umum yang bisa diikuti:
- Tentukan objek benchmarking: tentukan fokus benchmarking, seperti proses, produk, atau metrik kinerja.
- Pilih tipe benchmarking: pilih antara benchmarking internal, kompetitif, atau strategis yang dianggap cocok diadopsi perusahaan.
- Pengumpulan data: kumpulkan data yang relevan, dari sumber internal maupun melalui riset kompetitor.
- Analisis data: analisis untuk mengidentifikasi celah kinerja dan pola yang ada di perusahaan.
- Perencanaan: buat rencana tindakan berdasarkan data hasil analisis.
- Implementasi: terapkan perubahan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
- Evaluasi: ulangi proses agar objek benchmarking dapat terus menerus ditingkatkan.
Mulai karirmu dalam
product-manager
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!