Big Data
Big data adalah kumpulan data yang jumlahnya besar dan kompleks. Data-data ini tumbuh dengan kecepatan yang terus meningkat.
data-analytics
Apa itu Big Data?
Dikutip dari Oracle Cloud Infrastructure, big data adalah kumpulan data yang jumlahnya besar dan kompleks. Data-data ini tumbuh dengan kecepatan yang terus meningkat.
Big data bisa meliputi data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur. Data terstruktur umumnya berupa bilangan numerik, mudah diformat dan disimpan. Data semi-terstruktur mengandung format data terstruktur dan tidak terstruktur. Sementara data tidak terstruktur bentuknya bisa dalam berbagai format dan kurang terukur.
Big data umumnya disimpan di database komputer dan dianalisis menggunakan software khusus. Hasil dari analisis big data dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis.
Karakteristik 5V dalam Big Data
Dirangkum dari Teradata, ada lima karakteristik dalam big data, yaitu:
#1 Volume
Nama “big data” mengartikan data yang memiliki kuantitas atau ukuran sangat besar. Ukuran itu disebut sebagai volume. Artinya, penentuan apakah kumpulan data tertentu bisa disebut big data atau tidak tergantung pada berapa volume-nya.
#2 Velocity
Salah satu aspek utama big data adalah menyediakan data secara real-time dalam waktu cepat. Velocity berkaitan dengan kecepatan perusahaan dalam menerima, menyimpan, dan mengelola data tersebut.
#3 Variety
Variety mengacu pada sumber data yang heterogen (beragam). Saat dikumpulkan dari berbagai sumber, data memiliki format, jenis, dan kategori berbeda, meliputi:
- Structured data – data yang memiliki skema terorganisasi dan disimpan dalam relational database management system.
- Semi-structured data – Perpaduan antara structured dan unstructured data. Jenis data ini tidak ada dalam relational database tetapi memiliki beberapa properti yang lebih mudah dianalisis dibanding unstructured data.
- Unstructured data – data yang tidak bisa disimpan di baris dan kolom relational database, seperti teks, audio, gambar, dan video.
#4 Veracity
Data mentah yang masuk ke database perusahaan biasanya berjumlah sangat banyak dan berantakan. Mengingat data tersebut bisa diperoleh dari berbagai sumber, data belum tentu akurat.
Veracity (kebenaran) mengartikan big data harus memiliki kebenaran atau tingkat kepercayaan tertentu agar menghasilkan wawasan yang tepat.
#5 Value
Kumpulan data yang dimiliki perusahaan tidak akan berguna jika tidak diubah menjadi sesuatu yang bernilai.
Value atau nilai mengacu pada pengertian bahwa big data harus memiliki nilai bagi bisnis. Data mentah perlu diubah menjadi sesuatu yang berharga dan memberikan wawasan/informasi penting.
Contoh Big Data
Berikut adalah contoh penerapan big data di bidang marketing dan healthcare.
Big data di bidang marketing
Netflix
Per tahun 2022, Netflix memiliki sekitar 223 juta subscribers di seluruh dunia.
Banyaknya subscribers Netflix mengartikan data pelanggan yang terkumpul juga semakin besar hingga menjadi big data.
Netflix memanfaatkan big data untuk berbagai kebutuhan, seperti melacak riwayat tontonan dan mengetahui rata-rata waktu menonton. Informasi yang diperoleh dari big data digunakan untuk membuat rekomendasi film ke pengguna.
McDonald’s
McDonald’s memanfaatkan big data untuk membuat kupon penawaran. Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti aplikasi McD, menu digital yang ada di restoran, dan data pelanggan drive-thru.
Melalui data-data tersebut, McDonald’s dapat melihat kebiasaan pengguna saat melakukan pembelian dan pemilihan menu. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dipakai untuk membuat berbagai macam promosi atau penawaran.
Selain itu, McDonald’s juga memanfaatkan big data untuk menawarkan opsi berbeda sesuai kondisi tempat dan cuaca sekitar. Misalnya, saat hari panas menu digital McD mengarahkan untuk membeli minuman segar, seperti McFloat.
Big data di bidang healthcare
Electronic health record
Seiring bertambahnya pasien, rumah sakit tentu akan kesulitan jika harus mencatat dan menyimpan riwayat data pasien menggunakan kertas secara manual. Inilah yang mendorong adanya EHR atau electronic health record.
EHR adalah sistem pencatatan kesehatan pasien dalam format digital (pengganti kertas). Data yang ada di EHR mencakup banyak hal, seperti riwayat penyakit, alergi, dan obat-obatan yang pernah diberikan ke pasien.
Dengan format digital, rumah sakit mengumpulkan semua data pasien dan menjadi big data yang bermanfaat. Misalnya, dokter memiliki akses melihat data pasien yang sedang ditangani. Ia akan menerima pengingat dari sistem ketika pasiennya perlu melakukan kontrol. Dengan begitu, dokter dapat mengirimkan pesan untuk mengingatkan ke pasien tentang jadwal kontrolnya.
Disease tracking (dalam upaya penanganan Covid-19)
Saat pandemi Covid-19, pemerintah berupaya menekan penyebarannya dengan berbagai cara, salah satunya membuat aplikasi Peduli Lindungi yang bisa di-download di berbagai jenis smartphone.
Aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi yang dapat membantu pemerintah dalam melakukan pelacakan dan memberi peringatan ketika ada warga negara yang positif Covid-19.
Aplikasi ini memanfaatkan big data dalam memberikan fitur-fitur yang bermanfaat, seperti melihat statistik kasus Covid-19 di wilayah tertentu, melihat hasil tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan secara mandiri.
Aplikasi PeduliLindungi juga dapat menunjukkan status vaksin seseorang. Ketika bepergian ke tempat yang harus menunjukkan sertifikat vaksin, masyarakat bisa langsung menunjukkan sertifikat tersebut dari aplikasi.
Penutup
Big data adalah kumpulan data yang berjumlah besar dan kompleks. Kumpulan data ini jumlahnya sangat banyak sehingga diperlukan software khusus untuk menyimpannya.
Big data memiliki 5 karakteristik yang dikenal dengan 5V, yaitu volume, variety, velocity, value, dan veracity.
Dalam dunia bisnis, perusahaan umumnya memanfaatkan big data untuk mengatasi masalah bisnis dan membuat langkah strategis.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa saja fungsi big data untuk bisnis?
Dirangkum dari Tech Target, berikut beberapa fungsi big data bagi bisnis:
Mengenal pelanggan lebih dekat
Saat ini, bisnis banyak memanfaatkan data untuk memahami pelanggannya. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data pelanggan dari berbagai sumber, seperti media sosial maupun cookie.
Dari data tersebut, perusahaan bisa mengetahui produk/layanan apa yang sering dicari pengguna sehingga bisa menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan customer-nya.
Meningkatkan market intelligence
Big data berguna dalam meningkatkan market intelligence. Contohnya, melalui media sosial, perusahaan mencari tahu produk/layanan apa yang sering dibicarakan, di-review, maupun direkomendasikan pengguna. Dari data tersebut, perusahaan bisa menganalisis jenis produk seperti apa yang disukai dan tidak disukai konsumen.
Menargetkan audiens dengan lebih baik
Ketika mencari produk tertentu di mesin pencari atau e-commerce, tak lama setelah itu produk yang relevan bisa muncul di media sosial atau iklan Google milik akun pengguna. Ini adalah hasil dari pemanfaatan big data.
Perangkat mencatat riwayat pencarian pelanggan, lalu mengintegrasikannya dengan iklan produk serupa.
Big data membantu bisnis dalam menargetkan pelanggan lebih baik karena memungkinkan bisnis dalam beriklan sesuai audiens yang pernah mencari jenis produk mereka.
Membuat inovasi berbasis data
Big data tidak akan menghasilkan wawasan dengan sendirinya. Data perlu dibersihkan, diolah, dan dianalisis hingga menjadi informasi yang berharga. Dengan big data, perusahaan bisa menentukan inovasi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Mulai karirmu dalam
data-analytics
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!