Brand Equity
Brand equity adalah nilai dari suatu brand yang dibangun berdasarkan persepsi pelanggan.
digital-marketer
Apa itu Brand Equity?
Brand equity adalah nilai dari suatu brand yang dibangun berdasarkan persepsi pelanggan.
Brand equity dibangun melalui beberapa tahapan, termasuk brand awareness.
Perusahaan dengan brand equity memiliki keunggulan karena pelanggan cenderung bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk brand yang ditawarkan, terlepas dari banyaknya kompetitor yang menawarkan harga yang lebih rendah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa brand equity yang kuat dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan pangsa pasar.
Manfaat Brand Equity
Berdasarkan thehartford.com, berikut ini adalah manfaat brand equity:
Peningkatan margin
Brand equity yang kuat dapat membantu perusahaan menetapkan harga premium karena pelanggan bersedia membayar lebih untuk suatu produk atau layanan. Melalui harga yang lebih tinggi, margin keuntungan juga dapat menjadi lebih tinggi sehingga keuangan perusahaan semakin membaik.
Kesetiaan pelanggan
Brand equity yang kuat meningkatkan loyalitas pelanggan karena mereka akan dapat bertahan dengan merek tersebut dan melakukan pembelian berulang. Pelanggan setia cenderung tidak terpengaruh oleh pesaing sehingga juga mengurangi biaya customer acquisition.
Peluang ekspansi
Perusahaan dengan brand equity yang kuat mempermudah upaya memperluas jangkauan pasar serta meluncurkan produk atau layanan baru. Reputasi brand yang baik dapat membantu mengurangi risiko terkait dengan ekspansi ini karena pelanggan cenderung lebih percaya dengan perusahaan tersebut.
Kekuatan negosiasi
Perusahaan yang memiliki brand equity kuat dapat melakukan negosiasi secara lebih mudah dengan pemasok, distributor, dan stakeholders lainnya. Hal ini disebabkan karena mereka cenderung lebih percaya untuk bekerja sama dengan merek ternama.
Keunggulan kompetitif
Brand equity memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan dengan karena dapat membedakan perusahaan dari para pesaingnya. Melalui brand equity, pelanggan dapat membedakan produk atau layanan perusahaan dari kompetitor sehingga mereka akan lebih memilih merek itu daripada yang lain.
Tahapan Brand Equity
Model brand equity Keller atau Customer-Based Brand Equity (CBBE) adalah kerangka kerja yang berfungsi membangun dan mengukur brand equity. Model ini memiliki empat tahapan utama, yaitu:
#1 Brand Identity
Tahapan ini meliputi pembentukan identitas merek dan menciptakan citra merek yang khas dan relevan bagi pelanggan, misalnya mendefinisikan misi merek, visi, nilai-nilai, dan positioning. Tujuan dari langkah ini adalah menciptakan brand salience atau awareness.
#2 Brand Meaning
Pada langkah ini, brand meaning atau arti sebuah merek dibentuk melalui brand performance dan brand imagery. Brand performance adalah manfaat fungsional yang ditawarkan suatu merek, sedangkan brand imagery adalah hubungan emosional dan simbolik yang diciptakan oleh merek.
#3 Brand Response
Di tahap ini, tanggapan merek dari pelanggan diperoleh, dan respons tersebut dapat mencakup judgement (penilaian) atau feelings (perasaan). Penilaian dari pelanggan biasanya dibuat berdasarkan kualitas, kredibilitas, relevansi, dan superioritas suatu produk dibandingkan kompetitornya.
Selain itu, perasaan pelanggan terhadap suatu brand juga menjadi faktor penting dalam tahap ini, dan perasaan positif seperti kehangatan dan kenyamananlah yang diharapkan untuk timbul dari suatu brand.
#4 Brand Relationship
Pada langkah terakhir ini, hubungan jangka panjang yang kuat dibangun antara suatu brand dan pelanggannya. Hubungan ini dapat dibangun melalui pembelian berulang dan keterlibatan pelanggan karena adanya brand resonance atau koneksi emosional yang kuat antara pelanggan dan brand.
Brand relationship yang kuat dapat meningkatkan brand loyalty dan rekomendasi dari mulut ke mulut yang positif.
Contoh Brand Equity
Di bawah ini merupakan contoh brand equity dari perusahaan-perusahaan terkenal, yaitu Coca-Cola dan Indomie:
Coca-Cola
Coca-Cola adalah contoh merek dengan ekuitas yang kuat. Brand ini telah ada selama lebih dari 130 tahun dan terkenal di seluruh dunia. Coca-Cola memiliki hubungan emosional yang kuat dengan pelanggannya melalui kampanye pemasarannya yang identik dengan kebahagiaan, kegembiraan, dan kebersamaan.
Indomie
Indomie merupakan brand mie instan asal Indonesia yang berhasil membangun brand equity yang kuat di tanah air maupun di luar negeri. Merek ini dikenal dengan variasi rasa, harga terjangkau, dan kelezatannya.
FAQ (Frequently Asked Question)
Bagaimana cara membangun brand equity?
Mengutip dari Forbes.com, cara membangun brand equity adalah:
Kenali nilai brand
Dengan mengenali nilai yang ditawarkan brand, perusahaan dapat membuat hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan dan membedakan brand tersebut dari pesaing. Misalnya, jika nilai brand adalah “ramah lingkungan”, perusahaan dapat berfokus pada kampanye pemasaran yang menekankan fitur produk yang dapat digunakan berulang kali.
Uji posisi brand dengan pelanggan
Untuk membangun brand equity, penting untuk memiliki brand positioning yang jelas dan menarik yang sesuai dengan target audience. Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar, focus group, atau survei untuk mengumpulkan feedback dari pelanggan. Feedback tersebut dapat membantu memastikan bahwa brand-nya beresonansi dengan pelanggan.
Prioritaskan customer experience terbaik
Dengan memprioritaskan pengalaman pelanggan, perusahaan dapat membangun reputasi positif untuk brand-nya dan mendatangkan pelanggan setia. Misalnya, untuk memastikan bahwa pelanggan memiliki pengalaman yang baik dalam menggunakan suatu brand, perusahaan dapat menyediakan produk atau layanan berkualitas serta memberikan support pelanggan terbaik.
Mulai karirmu dalam
digital-marketer
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!