Cara Menjadi Social Media Specialist
Bagaimana cara menjadi social media specialist? Ketahui langkah-langkah yang harus dilakukan sekaligus Frequently Ask Question di artikel ini!
social-media-specialist
Hasna Latifatunnisa
Untuk memulai karir sebagai Social Media Specialist, kamu perlu memahami langkah konkrit seperti apa yang perlu dilakukan guna mencapai karir impian.
Di artikel ini, kamu akan mempelajari apa saja skill yang dibutuhkan, cara yang perlu dilakukan, hingga Frequently Ask Question (FAQ) yang biasanya sering ditanyakan oleh pemula ketika ingin berkarir sebagai Social Media specialist.
Hal yang Dibutuhkan untuk Menjadi Social Media Specialist
Seorang Social Media Specialist diharuskan memiliki soft skill dan hard skill. Beberapa skill di bawah ini bisa kamu pelajari sendiri, namun ada juga skill yang memerlukan pelatihan atau kursus.
- Kemampuan menguasai berbagai channel media sosial.
- Memiliki skill komunikasi yang baik.
- Kemampuan dalam menulis dan storytelling.
- Kemampuan melakukan analisis data.
- Kepekaan terhadap estetika yang kuat dan mampu menentukan desain semenarik mungkin.
- Mahir berbahasa Inggris.
- Memahami penggunaan berbagai tools, seperti Adobe Photoshop, Canva, Google Analytics, Illustrator, dan lainnya.
- Dapat membuat perencanaan dan memiliki time management yang baik.
Kamu dapat mengetahui lebih spesifik bagaimana cara mempelajari skill di atas pada artikel Skill Social Media Specialist. Di artikel tersebut, kamu akan mendapatkan tips dan sumber belajar yang relevan.
Latar Belakang Pendidikan Sebagai Social Media Specialist
Penting untuk kamu ketahui bahwa tidak ada latar belakang pendidikan khusus untuk berkarir di bidang media sosial. Kamu bisa mempelajari bidang ini tanpa harus memenuhi kualifikasi lulus di jurusan kuliah tertentu.
Jika kamu ingin memiliki latar belakang khusus di media sosial, ikutilah kursus atau bootcamp untuk meningkatkan skill dan kredibilitas karir kamu.
Sebagai contoh, berikut beberapa Social Media instructor di RevoU dari berbagai latar belakang pendidikan yang beragam dan saat ini sukses berkarir di bidang media sosial.
Yandra Krisna – Growth Analyst Social Media di Tokopedia
Jurusan Public Relations di Universitas Multimedia Nusantara
Yandra adalah salah satu instructor di RevoU yang kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Ia memperoleh gelar sarjana di Universitas Multimedia Nusantara jurusan Public Relations. Saat ini, Yandra tengah berkarir sebagai Growth Analyst Social Media di Tokopedia.
Tak hanya itu, Yandra juga aktif sebagai content creator dan memiliki channel Youtube abracadaBRO.
Bergas Agung Brilianto – Community Manager di Bytedance
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Jakarta
Bergas merupakan salah satu instructor Social Media Specialist di RevoU. Ia bekerja sebagai Community Manager di Bytedance.
Bergas menempuh pendidikan sarjana di Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini, Bergas melanjutkan pendidikan Master of Arts di University of Hamburg.
Cara Menjadi Social Media Specialist
Berikut beberapa langkah yang penting dilakukan untuk memulai karir sebagai Social Media Specialist.
#1 Bangun Personal Brand Kamu
Sebelum melakukan interview, beberapa recruiter akan mengunjungi media sosial kamu untuk mempertimbangkan apakah kamu layak mendapatkan posisi yang mereka cari. Biasanya, mereka akan melihat bagaimana caramu membangun personal brand di media sosial.
Oleh sebab itu, platform media sosial pribadi merupakan wadah yang sangat tepat untuk menunjukkan keahlian, keterampilan, kepribadian, dan antusiasme kamu di bidang media sosial.
Bangun personal brand dengan cara:
- Buat profil di channel media sosial populer – beberapa channel media sosial populer antara lain Linkedin, Instagram, Twitter, dan Facebook. Hal ini berguna agar recruiter lebih mudah melihat profil kamu.
- Posting konten menarik dan sedang tren saat ini – Tunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan merupakan seseorang yang up to date dengan tren media sosial.
- Tetap aktif di media sosial – Lakukan posting konten secara teratur, balas kolom komentar, mulai percakapan di direct message, dan lainnya.
- Perbanyak following – Mulailah terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat sama atau bergabung dengan grup yang membahas lebih jauh tentang media sosial.
#2 Mulai Belajar secara Otodidak
Seringkali beberapa orang masih ragu untuk benar-benar terjun mengikuti kursus atau bootcamp. Jika demikian, kamu bisa mulai belajar lebih banyak tentang media sosial secara otodidak.
Inilah beberapa hal yang bisa kamu pelajari sendiri untuk mengasah pengetahuanmu:
- Mencoba beberapa tools yang sering digunakan oleh Social Media Specialist, seperti Google Analytics, HubSpot, Buffer, BuzzSumo, Canva, dan lain sebagainya. Beberapa tools tersebut menawarkan free trial sehingga bisa lebih mudah dipelajari.
- Membaca beberapa blog yang memberikan konten informatif tentang hal-hal seputar media sosial, misalnya Social Media Today, Moz Blog, Neil Patel, dan Social Media Examiner
- Mendengarkan podcast juga bisa menjadi salah satu cara belajar mandiri. Cobalah mendengarkan podcast yang membahas banyak hal tentang media sosial, sebagai contoh Savvy Social Podcast, Master of Scale, dan Social Pros Podcast.
- Mengikuti Webinar atau Seminar– Ikutilah diskusi dan seminar yang menghadirkan Social Media Specialist, baik offline maupun online. Di sana, kamu akan belajar lebih banyak dan bahkan bisa bertanya dengan pembicara yang diundang secara langsung.
#3 Ikuti Kursus Digital Marketing
Ketika kamu sudah yakin untuk fokus berkarir sebagai Social Media Specialist dan berminat mengembangkan skill lebih dalam, maka kamu bisa melanjutkan ke langkah yang satu ini.
Mengikuti kursus Digital Marketing sangatlah efektif guna mendapatkan ilmu, keterampilan, dan praktik simulasi yang dibutuhkan perusahaan. Umumnya, kursus atau bootcamp memiliki perkembangan lebih pesat dan terus mengikuti tren.
Beberapa kursus yang bisa kamu ikuti antara lain:
- Mini Course Digital Marketing di RevoU (free)
- Full Stack Digital Marketing di RevoU
- Social Media 101 oleh Constant Contact
- Digital Marketing Courses oleh Udemy
#4 Ikuti Perkembangan Tren Media Sosial
Tren media sosial tidak pernah berhenti dan terus berkembang. Tertarik berkarir sebagai Social Media Specialist mengartikan kamu harus terus mengikuti tren yang sedang berjalan.
Misalnya, saat kamu tertarik melamar pekerjaan di perusahaan yang bergerak di bidang education technology, kamu harus mengetahui siapa saja kompetitor yang berkarir di bidang tersebut dan apa saja strategi media sosial yang mereka kembangkan.
Apabila kamu merasa kesulitan untuk mengikuti satu-persatu tren berbagai channel media sosial, gunakanlah Google Trends untuk membantumu tetap up to date.
#5 Buat Portofolio Media Sosial
Jika tools dan ilmu tentang media sosial telah cukup kamu pahami, inilah saatnya untuk terjun langsung mempraktekkan ilmu tersebut dalam suatu project.
Adanya portofolio akan meyakinkan recruiter bahwa kamu benar-benar memiliki kemampuan yang mumpuni dan layak diterima sebagai seorang Social Media Specialist.
Beberapa Portofolio yang bisa kamu kerjakan antara lain:
- Membuat channel YouTube.
- Membuat campaign di Facebook Ads.
- Membuat desain untuk feeds Instagram beserta caption.
Kunjungi artikel Contoh Portofolio Social Media Specialist agar tahu bagaimana cara menyusun portofolio yang baik dan menarik.
#6 Lamar ke Pekerjaan yang Relevan
Saat semua persiapan sudah matang, bersiaplah untuk mulai melamar pekerjaan sebagai Social Media Specialist.
Hal penting yang perlu kamu persiapkan yaitu:
- CV terbaru dengan mencantumkan keahlian dan kualifikasi.
- Portofolio yang sebelumnya telah kamu kerjakan, lengkap disertai perkembangannya.
- Perbaharui profil Linkedin dan cantumkan portofolio di sana.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
FAQ Social Media Specialist
Berikut beberapa pertanyaan yang umumnya sering ditanyakan pemula ketika ingin berkarir sebagai Social Media Specialist.
Apakah menjadi Social Media Specialist harus berasal dari jurusan tertentu?
Jawabannya tentu saja tidak. Tidak ada pembatasan hanya background pendidikan tertentu saja yang bisa berkarir di media sosial. Beberapa Social Media Specialist memulai karir dengan belajar secara otodidak, mengikuti mini course, atau bootcamp.
Saya tidak memiliki pengalaman di bidang media sosial, apakah saya masih bisa mendapatkan pekerjaan sebagai Social Media Specialist?
Sebagian besar posisi Social Media Specialist memberikan syarat harus memiliki pengalaman terkait. Pengalaman ini bisa berupa pekerjaan sebelumnya, pengalaman magang, atau pengalaman kursus Digital Marketing.
Jika kamu belum memiliki pengalaman satupun dengan bidang media sosial, carilah lowongan magang atau volunteer yang umumnya lebih terbuka untuk pemula.
Kamu juga dapat mengikuti Mini Course Digital Marketing di RevoU untuk menambah pengetahuan dan mendapatkan e-sertifikat.
Apa saja career path (jenjang karir) media sosial?
Sama halnya dengan tren media sosial, karir Social Media Specialist juga semakin berkembang. Ada berbagai macam jenjang karir yang tersedia dengan fokus sesuai keterampilan dan keahlian masing-masing, misalnya Social Media Strategist, Social Media Manager, Content Creator, Community Manager, hingga Director of Social Media.
Jenis perusahaan seperti apa yang membuka lowongan untuk spesialis media sosial?
Dengan berkembangnya dunia digital marketing selama beberapa tahun terakhir, berbagai jenis perusahaan mulai menyadari pentingnya aktif di berbagai channel media sosial guna memperluas bisnis.
Kamu bisa memilih dan menentukan mana jenis perusahaan yang paling sesuai denganmu, baik startup maupun perusahaan-perusahaan besar.
Apakah saya memerlukan portofolio jika ingin mendapatkan pekerjaan spesialis media sosial?
Meski tidak semua perusahaan perlu mencantumkan portofolio saat melamar, namun portofolio adalah salah satu hal yang bisa memikat recruiter. Portofolio membantu kamu untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan kamu di bidang media sosial. Bukankah lebih baik jika recruiter mengetahui portofolio milikmu?
Kamu juga bisa mengunjungi Journal RevoU: A Day in the Life of "Social Media Specialist" untuk mengetahui bagaimana keseharian menjadi Social Media Specialist dan apa suka duka yang dirasakan.