top of page
bg-grid 1.png

KPI SEO

Berikut KPI SEO yang penting untuk diukur beserta cara memeriksanya.

seo-specialist

Hasna Latifatunnisa

Mau Belajar

seo-specialist

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Apa itu KPI SEO?

KPI SEO adalah nilai ukur yang digunakan untuk mengukur efektivitas upaya dan kinerja SEO (Search Engine Optimization) dalam tim marketing.

KPI memberikan target yang harus dilaksanakan oleh tim, mengukur kemajuan, membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik, sekaligus memantau visibilitas website kamu di searchengine.

Sederhananya, KPI membantu untuk mengetahui apakah metode SEO yang kamu lakukan sudah bekerja dengan tepat atau belum.

Manfaat Mengukur KPI SEO

Mengukur KPI SEO memberikan berbagai manfaat, antara lain:

Mengukur ROI SEO – Berguna mengetahui apakah optimasi SEO kamu dapat secara langsung mempengaruhi pendapatan dan keuntungan dalam bisnis.

Mengidentifikasi peluang – Supaya kamu mengetahui strategi apa yang sudah berjalan efektif, perlu ditingkatkan, diubah, hingga dihentikan.

Mengukur proses dari target – Target SEO berhubungan dengan keseluruhan target bisnis. Dengan mengukur KPI, kamu bisa mengetahui seberapa besar kemajuan yang telah dilakukan dan pengaruhnya terhadap bisnis.

Memprioritaskan upaya SEO – Saat kamu telah mengetahui strategi mana yang berhasil dijalankan, kamu bisa memprioritaskan upaya tersebut dalam strategi yang akan di bangun ke depan.

KPI SEO yang Penting untuk Diukur

Berikut adalah berbagai KPI SEO yang penting untuk kamu ukur:

#1 Organic Traffic

Organic traffic/sumber: Ahrefs blog
Organic traffic/sumber: Ahrefs blog

Traffic organik adalah traffic yang paling penting untuk dilacak, sebab ini adalah tujuan dari keseluruhan strategi SEO. KPI ini mengukur seberapa banyak pengunjung yang datang ke website kamu melalui hasil pencarian organik

Apabila traffic organik kamu naik, bisa menandakan bahwa upaya SEO membuahkan hasil. 

Cara memeriksa traffic organik:

Apabila kamu menggunakan Google Analytics, kamu bisa dengan mudah mengukur metric ini dengan cara buka tab laporan “Audiencelalu Overview”.

Klik pada “Add segment” dan pilih kolom “Organic Traffic”.

#2 Keyword Rankings

Keyword rankings
Keyword rankings

Saat tahap perencanaan konten SEO, kamu harus membuat list keyword yang berpotensi meningkatkan ranking di SERP. Dengan strategi yang tepat, website kamu akan berada di ranking atas SERP dan bisa jadi konten yang kamu sajikan lebih baik dibandingkan kompetitor.

Dengan kata lain, semakin tinggi ranking keyword yang diolah menjadi konten, maka brand awareness, traffic organik, dan potensi konversi juga semakin tinggi.

Cara memeriksa keyword rankings:

Kamu dapat menggunakan tools SEO yang paling nyaman dan biasa kamu gunakan. Untuk mengetahui berbagai tools yang bisa digunakan, pelajari lebih lanjut di artikel Tools SEO.

#3 Organic CTR

Click Through Rate atau CTR adalah metric SEO yang menampilkan persentase jumlah klik pada halaman website kamu. CTR memiliki pengaruh cukup tinggi dalam ranking website. 

Semakin tinggi CTR, ranking website cenderung naik. Begitu pula sebaliknya saat CTR cenderung rendah, ranking website perlahan menjadi turun.

Selain itu, CTR juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi seberapa relevan judul dan meta description konten kamu dengan search engine Google.

Cara memeriksa organic CTR:

Login ke Google Search Console, klik “Performance” dan pilih halaman yang kamu inginkan.

#4 Core Web Vitals

Core web vitals
Core web vitals

Core Web Vitals atau CWV adalah faktor penting yang mempengaruhi penilaian terhadap page experience. Aspek ini membantu kamu dalam mengukur seberapa nyaman halaman website kamu saat digunakan oleh audiens.

Jika salah satu atau keseluruhan metrics core web vitals berikut ini buruk, maka kamu perlu memikirkan ide untuk segera memperbaikinya:

  • Largest Contentful Paint (LCP) – Waktu interval sejak mulai loading halaman hingga gambar terbesar dan semua teks bisa tampil keseluruhan secara sempurna.
  • First Input Delay (FID) – Seberapa cepat waktu saat pengguna berinteraksi dengan elemen yang ada di website kamu, misalnya mengklik link navigasi, memasukkan email, memilih pilihan menu, dan lainnya.
  • Cumulative Layout Shift (CLS) – Seberapa stabil layout atau tata letak halaman.

Cara memeriksa core web vitals:

Login ke Google Search Console, lalu pilih “Enhancements

Lalu pilih “core web vitals

Setelah melihat data laporan yang disajikan, kamu bisa melihat masalah teknis apa saja yang ada di website kamu.

#5 Conversion (Leads and Sales)

Dalam suatu bisnis, setelah audiens mengunjungi website, kamu tentu ingin mereka memasuki tahap funnel berikutnya hingga menjadi customer.

Kamu harus menentukan target conversion yang berusaha dicapai. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengetahui banyaknya jumlah leads dan pembelian yang berhasil mencapai target.

Cara mengukur conversion:

Conversion menjadi hal penting untuk dilacak dan beberapa cara biasanya dengan memasukkan code

Untuk mengukur conversion, terlebih dahulu kamu harus menentukan jenis konversi apa yang ingin diukur. Dengan menggunakan Google Analytics, kamu bisa mengukur lead conversion sesuai jenis konversi yang sudah ditentukan. Selain itu, kamu juga bisa melihat laporan e-commerce untuk melacak penjualan berdasarkan channel.

#6 Backlinks

backlinks/sumber: Ahrefs blog
Backlinks/sumber: Ahrefs blog

Backlinks adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ranking halaman website di Google. Untuk mengetahui apakah strategi SEO kamu berhasil, kamu perlu mengetahui kualitas dari backlink yang kamu peroleh.

Metric untuk melacaknya antara lain dengan menghitung jumlah domain yang menjadikan website kamu sebagai rujukan, jumlah total backlink, jumlah backlink yang hilang, dan sebagainya.

Cara memeriksa baclinks:

Gunakan Tools SEO pilihan kamu untuk melakukan analisis backlinks, seperti Ahrefs atau SEMrush.

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

#7 Search Visibility

Search visibility/sumber: Ahrefs blog
Search visibility/sumber: Ahrefs blog

Visibilitas pencarian adalah KPI untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan website secara berkelanjutan. Meski jumlah impresi dalam search engine tidak menghasilkan klik, namun setidaknya hal itu menunjukkan bahwa halaman website kamu mengalami perkembangan yang konsisten.

Sebagai contoh, kamu baru membuat website dan beberapa konten sesuai target keyword. Pada bulan ke 3, kamu bisa saja belum masuk di halaman utama Google, namun kamu bisa melihat berapa banyak impresi yang didapat dan bagaimana perkembangan strategi SEO yang kamu jalankan. 

Cara memeriksa search visibility:

Gunakanlah Google Search Console, lalu klik “Performance” dan pilih halaman yang kamu ingin lihat datanya. Kamu bisa langsung mendapatkan data impression halaman tersebut.

#8 ROI

Tujuan akhir strategi bisnis yang menggunakan SEO adalah untuk mendorong laba atas investasi yang dijalankan. Melacak ROI atau Return of Investment dari aktivitas SEO kamu menjadi hal yang sangat penting, sebab ini dapat menandakan kesuksesan bisnis.

Cara mengukur ROI:

Untuk melacaknya, terlebih dahulu tentukan target ROI kamu, lalu ukur kinerja kamu secara teratur terhadap target tersebut dan buat laporan peningkatan secara berkala.

Kamu bisa menghitung ROI berdasarkan investasi yang kamu keluarkan dalam SEO dan pendapatan yang berhasil didapatkan dari saluran SEO.

#9 Rata-Rata Waktu di Halaman

Menilai waktu rata-rata yang digunakan pengunjung saat mengunjungi website juga penting untuk diperhatikan. Semakin lama pengunjung menghabiskan waktu di halaman website kamu, semakin tinggi pula tingkat keterlibatannya dan bisa mengartikan konten kamu relevan dengan mereka. 

Dengan begitu, peluang terjadinya konversi pun akan meningkat.

Cara memeriksa waktu rata-rata di halaman:

Kamu bisa menggunakan Google Analytics, klik “Behavior

Pilih “site content” lalu “all pages”.

#10 Number of Indexed Pages

KPI ini biasanya cenderung diabaikan, padahal status indeks situs juga tak kalah penting diperhatikan.

Saat kamu melakukan upaya SEO di halaman website, halaman tersebut harus diindeks terlebih dahulu agar muncul di SERP hingga mengarahkan ke traffic organik.

Data ini akan menunjukkan seberapa banyak URL yang berhasil ditemukan search engine dalam indeksnya. Kamu bisa menggunakan data tersebut untuk menemukan permasalahan terkait indeksasi yang disebabkan pemblokiran halaman secara tidak benar oleh search engine.

Sederhananya, kamu perlu melihat grafik yang menunjukkan situs yang diindeks. Jika tiba-tiba terjadi penurunan atau bahkan peningkatan signifikan tak terduga, maka kamu harus mencari tahu penyebabnya.

Cara memeriksa number of indexed pages:

Number of Indexed Pages/sumber: Ahrefs blog
Number of Indexed Pages/sumber: Ahrefs blog

Login ke Google Search Console dan pilih situs yang diinginkan.

Klik “Coverage”.

Kamu akan diperlihatkan laporan coverage. Bagian “Valid” adalah jumlah total halaman yang diindeks.

#11 Coverage Issues

KPI ini sering juga disebut sebagai “crawl errors”. Melacak berbagai permasalahan yang ada di website secara teratur bisa membuat kamu mendapatkan pengindeksan yang lebih luas.

Selain itu, kamu juga dapat meminimalisir kesalahan yang dapat menghambat tujuan utama sekaligus memastikan bahwa semua halaman kamu berhasil diindeks.

Error yang terjadi biasanya berupa:

  • 4xx errors
  • 5xx server errors
  • Crawl anomalies
  • Noindex pages
  • Halaman diblokir oleh robot.txt
  • Duplikat (tidak bisa dipilih sebagai canonical URL)

Cara memeriksa coverage issues:

Pada Google Search Console, temukan “Index” lalu pilih “Coverage”.

#12 Branded Traffic

Branded traffic/sumber: Semrush blog
Branded traffic/sumber: Semrush blog

Branded traffic dihasilkan saat keyword hasil pencarian menunjukkan nama brand dan perusahaan kamu yang mengartikan bahwa nama tersebut sudah masuk di ranking SERP.

Branded traffic ini biasanya didorong oleh pengetahuan seseorang tentang bisnis atau rekomendasi orang lain. Bisa jadi audiens telah melihat iklan kamu di media sosial lalu ingin mencari tahu lebih banyak tentang brand atau perusahaan kamu.

Cara memeriksa branded vs non-branded traffic:

Login melalui Google Analytics, lalu pilih “Acquisition”.

Pilih Google Search Console kemudian pilih kueri dari Navigation bar dan gunakan filter lanjutan untuk membatasi pencarian berdasarkan nama perusahaan atau brand kamu.

Klik “Apply”.

Itulah berbagai KPI SEO yang penting digunakan untuk mengukur kinerja kamu dalam upaya SEO. Jika ingin mempelajari lebih lanjut tentang SEO, kamu dapat mengunjungi artikel Belajar SEO.

bottom of page