top of page
bg-grid 1.png

Python Module: Cara Mengimpor dan Membuatnya

Module Python adalah file yang berisi kumpulan kode Python. Yuk, cari tahu cara mengimpor dan membuatnya di sini!

Data Analytics

RevoU Staff

Mau Belajar

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Di tengah kompleksitas pemrograman, module Python muncul sebagai “penyelamat” yang memungkinkan analyst menyimpan, mengorganisasi, dan mengakses kode dengan cara lebih terstruktur serta modular.


Module Python berfungsi sebagai library kode yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan ulang. Module memastikan setiap bagian kode memiliki tempatnya sendiri dan dapat ditemukan dengan cepat saat dibutuhkan.


Dengan memanfaatkan kekuatan module Python, kamu tidak hanya mempercepat proses pembuatan kode, tetapi juga memastikan kode tersebut clean, terorganisasi, dan siap untuk kolaborasi.


Peran Penting Python Module


Module Python adalah file yang berisi kumpulan kode Python. Kode yang ada di dalamnya bisa berupa fungsi, variabel, atau class.


Bayangkan kamu sedang menganalisis data penjualan untuk sebuah perusahaan. Kamu membutuhkan fungsi untuk menghitung mean, median, atau modus. Daripada menulis fungsi ini dari awal setiap kali, kamu bisa menyimpannya dalam module lalu menggunakannya kapan saja diperlukan.


Dengan module, kamu dapat menyimpan kode tersebut dalam satu tempat dan mengimpor ke dalam proyek lain kapan pun kamu membutuhkan.


Module juga memungkinkan kamu mengorganisasi kode lebih rapi. Kamu bisa membagi kode menjadi bagian-bagian yang logis. Misalnya, satu modul untuk analisis statistik, satu lagi untuk visualisasi data, dan seterusnya. Pembagian seperti itu memudahkan kamu menemukan dan memperbaiki kesalahan, serta memodifikasi kode di masa depan.


Cara Mengimpor Python Module Bawaan


Sebagai salah satu bahasa pemrograman yang paling populer, Python dilengkapi dengan berbagai module bawaan yang siap pakai. Modul-modul ini dirancang untuk memudahkan pekerjaan analyst dengan menyediakan fungsi-fungsi yang umum digunakan.


Berikut adalah cara mengimpor module bawaan Python:


#1 Pahami module yang dibutuhkan


Sebelum mengimpor, tentu kamu perlu tahu module apa yang kamu butuhkan. Misalnya, jika kamu ingin bekerja dengan tanggal dan waktu, modul datetime adalah pilihan yang tepat.


#2 Mengimpor module


Untuk mengimpor module, gunakan perintah import diikuti dengan nama module.

Contoh:

import datetime

#3 Menggunakan fungsi dari module


Setelah modul diimpor, kamu bisa menggunakan fungsi atau class yang tersedia di dalamnya. Untuk mengakses fungsi atau kelas, gunakan notasi titik.

Contoh:

sekarang = datetime.datetime.now()
print(sekarang)

#4 Mengimpor sebagian dari module


Terkadang, kamu hanya membutuhkan sebagian dari module, bukan keseluruhan. Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan perintah from ... import ....

Contoh:

from datetime import datetime
sekarang = datetime.now()
print(sekarang)

#5 Memberi alias pada module


Untuk memudahkan penulisan kode atau menghindari konflik nama, kamu bisa memberikan alias atau nama lain saat mengimpor module. Gunakan perintah as untuk ini.

Contoh:

import datetime as dt
sekarang = dt.datetime.now()
print(sekarang)

#6 Mengakses dokumentasi


Jika kamu tidak yakin dengan fungsi atau class apa yang tersedia di dalam module dan bagaimana cara menggunakannya, kamu bisa selalu merujuk ke dokumentasi Python.


Untuk melihat informasi lebih lanjut tentang logika di balik fungsi dalam module, seperti datetime, kamu bisa menuliskan help(datetime) di interpreter Python. Perintah ini akan menampilkan semua informasi yang kamu butuhkan tentang fungsi dan kelas dalam modul tersebut.


Selain itu, apabila kamu ingin membuat module sendiri, sangat disarankan untuk menambahkan deskripsi module dalam bentuk docstring. Docstring akan menjadi dokumentasi resmi dari module-mu yang nantinya bisa diakses oleh orang lain menggunakan fungsi help().

def contoh():
“””Ini adalah contoh deskripsi yang diakses dengan help”””
Return print(“Selesai)

help(contoh)

Cara Membuat Python Module Sendiri


Membuat module Python sendiri membantu kamu dalam mengorganisasi kode, memudahkan testing, dan memungkinkan penggunaan ulang kode di berbagai proyek.


Berikut langkah-langkah untuk membuat module Python sederhana yang berisi fungsi kustom:

  • Buat file Python baru: pertama, buat file Python baru dengan ekstensi .py. Misalnya, modulku.py.

  • Tulis fungsi di dalam file: di dalam modulku.py, tulis fungsi kustom yang kamu inginkan. Contoh:

def salam(nama):
    return f"Halo, {nama}!"

  • Simpan file: pastikan kamu menyimpan file modulku.py, yaitu di lokasi yang sama dengan skrip Python lainnya yang ingin mengimpor modul ini. Alternatifnya, kamu bisa menambahkan lokasi file ke sys.path agar dapat diimpor dari mana saja.

  • Mengimpor modul: dari skrip Python lain atau dari interpreter Python, kamu sekarang dapat mengimpor modul yang baru saja kamu buat. Gunakan perintah import seperti biasa.

  • Gunakan fungsi dari module: detelah mengimpor module, kamu bisa memanggil fungsi yang ada di dalamnya dengan notasi titik.

sapaan = modulku.salam("Dewi")
print(sapaan)  # Output: Halo, Dewi!

  • Tambahkan fungsi lain: kamu bisa terus menambahkan fungsi-fungsi lain ke dalam modulku.py sesuai kebutuhan. Setiap kali kamu menambahkan fungsi baru, cukup simpan file dan fungsi tersebut akan tersedia untuk diimpor.

  • Dokumentasi: sangat disarankan untuk menambahkan komentar atau docstring di awal module untuk menjelaskan tujuan dan cara kerja dari kode tersebut. Hal ini akan memudahkan kamu atau orang lain yang menggunakan module ini di masa depan.

  • Pertimbangkan untuk membuat package: jika module milikmu tumbuh menjadi sangat besar atau kamu ingin mengorganisasi beberapa module yang terkait, pertimbangkan untuk membuat paket Python. Package memungkinkan kamu mengelompokkan beberapa module dalam satu direktori dengan file khusus bernama init.py.


Contoh Penggunaan Module


Berikut beberapa contoh penggunaan tiga module populer Python:


Contoh1: module math


Module math menyediakan fungsi matematika, memungkinkan kita melakukan operasi matematika yang kompleks tanpa harus menulis kode dari awal.


Contoh:

import math

# Menghitung luas lingkaran dengan radius 7
luas = math.pi * math.pow(7, 2)
print(luas)  # Output: 153.93804002589985

Contoh 2: module datetime


Module datetime memudahkan kita dalam memanipulasi tanggal dan waktu.


Contoh:

import datetime

# Menambahkan 5 hari ke tanggal saat ini
lima_hari_kemudian = sekarang + datetime.timedelta(days=5)
print(lima_hari_kemudian)  # Output: 2023-09-02 12:34:56.789012 (contoh)

Contoh 3: module random


Module random berfungsi dalam menghasilkan angka acak.


Contoh:

import random

# Menghasilkan angka acak antara 1 dan 10
angka_acak_diantara = random.randint(1, 10)
print(angka_acak_diantara)  # Output: 5 (contoh)

FAQ (Frequently Ask Question)


Apa bedanya antara modul dan package?


Module adalah file tunggal yang berisi kode Python. Sementara itu, package adalah cara untuk mengelompokkan beberapa module terkait dalam satu direktori. Direktori tersebut harus memiliki file khusus bernama init.py (meskipun bisa kosong) agar dianggap sebagai package oleh Python.


Apa yang dimaksud dengan module pihak ketiga?


Module pihak ketiga adalah module yang dibuat oleh individu atau organisasi di luar tim pengembangan Python resmi. Module ini biasanya tersedia di PyPI (Python Package Index) dan dapat diinstal menggunakan PIP.


Apakah ada cara untuk mengetahui fungsi apa saja yang tersedia dalam sebuah module?


Kamu bisa menggunakan fungsi dir(nama_module) untuk melihat daftar semua fungsi, variabel, dan class yang tersedia dalam module tersebut. Selain itu, perintah help(nama_modul) juga akan menampilkan dokumentasi modul tersebut.


Penutup


Module Python adalah salah satu instrumen yang memungkinkan kode untuk disusun dengan cara yang terorganisasi, memfasilitasi penggunaan ulang kode, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam pengembangan.

Dengan memahami dan memanfaatkan module, baik yang bawaan maupun yang dibuat sendiri, kita dapat memaksimalkan potensi Python sebagai bahasa pemrograman.

bottom of page